Jangan tanyakan aku tentang diriku, dan siapa aku. Ia adalah sebuah rahsia kehidupan. Ia adalah anugerah. Ia adalah ujian. Ia adalah dunia yang penuh dengan cita2.
30 August 2011
perjalanan menjejaki sesuatu..
walau berat..kaki tetap melangkah..walaupun fikiran kosong tidak tahu berbuat apa..azam diteruskan..walaupun pahit akibatnya nanti..kanku teruskan perjalanan ini demi membawa pulang sesuatu yang amat bernilai..
06 June 2011
setiap apa yang berlaku ada hikmahnya..
Renungan ku dan renungan mu,
aku redha dengan perpisahan ini Ya Allah,
aku bersyukur di atas perpisahan ini,
kerana ku yakin engkau maha mengetahui segalanya,
mungkin si dia bukan terbaik untuk diriku.
Ya Allah...
aku berserah segalanya pada Mu.
Kurniakan lah kebahagiaan pada dirinya,
hadirkah lah insan yang terbaik buat dirinya,
semoga dirinya tidak terus hanyut di buai mainan dunia yang hanya sementara.
Ya Allah...
ku tahu ini adalah kafarah segala dosa-dosa yang telah ku lakukan,
mungkin ini adalah balasan yang setimpal harus ku alami,
namun aku redha dan pasrah jika ini merupakan hukuman dari Mu pada ku,
daku bermohon pada Mu hadirkan lah kebahagiaan yang abadi,
bantulah diriku mencari ketenangan di sebabkan perpisahan ini.
Ku memohon petunjuk Ilahi hadirkanlah insan sejati,
menemani kesepian mendamaikan sekeping hati ini
Ya Allah....
Hanya cinta Mu yang ku harapkan,
hanya kasih Mu yang ku dambakan,
andai dia sang muslimah Kau utuskan buat perantaraan aku terima dengan redha.
Namun padanya ingin ku berpesan,
maaf jika hati ini tidak sepenuhnya untuk mu,
kerna dia adalah milikNya,
maaf jika ketaatan ku tidak sepenuhnya untuk mu,
kerna ia milikNya,
maaf jika cinta ini bukan sepenuhnya untuk mu,
kerna ia adalah milikNya,
namun jika insan lain jadi perbandingan kau tetap akan ku cinta hati ku tetap pada mu,
andai jika tidak dapat ku miliki sepenuhnya lantas ku menjauhi,
aku redha kerna Dia mengatasi segalanya.
Ya Allah...
Aku pasrah andai di takdirkan bersendirian sehingga ke akhir hayat dikala nafas terhenti.
Kerna ku yakin cinta ku padaNya cinta azali.
Kerna janjiNya adalah janji yang pasti.
Kerna Dia tidakkan mempersiakan.
Kerna Dia takkan mengecewakan.
Lantas ku akur,
ku bukakan hatiku seluasnya serta minda ku pemberianNya.
Kuterima sang hakikat dengan penuh ketenangan sesungguhnya perjalanan ini telah tertulis,
rentetan hayat ini telah terurat.
Ya Allah...
kurniakan lah aku isteri dan zuriat yang soleh sebagai penyejuk mata penenang jiwa,
kurniakan daku isteri suri dalam hidupku penyejuk mata penawar di hati
di dunia dialah penyeri di syurga menanti.
Dia bidadari di tangan Mu,tuhan ku sedar impian penentu jodoh pertemuan,
seandainya dirinya tercipta untuk ku relakan aku menjadi miliknya....amin.
aku redha dengan perpisahan ini Ya Allah,
aku bersyukur di atas perpisahan ini,
kerana ku yakin engkau maha mengetahui segalanya,
mungkin si dia bukan terbaik untuk diriku.
Ya Allah...
aku berserah segalanya pada Mu.
Kurniakan lah kebahagiaan pada dirinya,
hadirkah lah insan yang terbaik buat dirinya,
semoga dirinya tidak terus hanyut di buai mainan dunia yang hanya sementara.
Ya Allah...
ku tahu ini adalah kafarah segala dosa-dosa yang telah ku lakukan,
mungkin ini adalah balasan yang setimpal harus ku alami,
namun aku redha dan pasrah jika ini merupakan hukuman dari Mu pada ku,
daku bermohon pada Mu hadirkan lah kebahagiaan yang abadi,
bantulah diriku mencari ketenangan di sebabkan perpisahan ini.
Ku memohon petunjuk Ilahi hadirkanlah insan sejati,
menemani kesepian mendamaikan sekeping hati ini
Ya Allah....
Hanya cinta Mu yang ku harapkan,
hanya kasih Mu yang ku dambakan,
andai dia sang muslimah Kau utuskan buat perantaraan aku terima dengan redha.
Namun padanya ingin ku berpesan,
maaf jika hati ini tidak sepenuhnya untuk mu,
kerna dia adalah milikNya,
maaf jika ketaatan ku tidak sepenuhnya untuk mu,
kerna ia milikNya,
maaf jika cinta ini bukan sepenuhnya untuk mu,
kerna ia adalah milikNya,
namun jika insan lain jadi perbandingan kau tetap akan ku cinta hati ku tetap pada mu,
andai jika tidak dapat ku miliki sepenuhnya lantas ku menjauhi,
aku redha kerna Dia mengatasi segalanya.
Ya Allah...
Aku pasrah andai di takdirkan bersendirian sehingga ke akhir hayat dikala nafas terhenti.
Kerna ku yakin cinta ku padaNya cinta azali.
Kerna janjiNya adalah janji yang pasti.
Kerna Dia tidakkan mempersiakan.
Kerna Dia takkan mengecewakan.
Lantas ku akur,
ku bukakan hatiku seluasnya serta minda ku pemberianNya.
Kuterima sang hakikat dengan penuh ketenangan sesungguhnya perjalanan ini telah tertulis,
rentetan hayat ini telah terurat.
Ya Allah...
kurniakan lah aku isteri dan zuriat yang soleh sebagai penyejuk mata penenang jiwa,
kurniakan daku isteri suri dalam hidupku penyejuk mata penawar di hati
di dunia dialah penyeri di syurga menanti.
Dia bidadari di tangan Mu,tuhan ku sedar impian penentu jodoh pertemuan,
seandainya dirinya tercipta untuk ku relakan aku menjadi miliknya....amin.
18 May 2011
yakinlah pada Allah
yakin kepada Allah?
Ya Allah..., Golongkan kami setiap saat agar merasa didengar oleh-Mu
Ya Latif.... Wahai yang Maha Halus, Engkau Maha Tahu isi hati kami, Golongkan kami bersama orang yang selalu hati ini tidak pernah lepas dari-Mu, Golongkan kami menjadi orang yang Hakkul Yakin bahwa segala-galanya adalah milik-Mu, segala-galanya dalam genggaman-Mu, segala-galanya takluk pada-Mu, cabut dari kami harapan dari siapapun, dari apapun, selain berharap hanya dari-Mu. Cabut dari kami rasa takut Ya Allah... selain takut jauh dari-Mu, takut Engkau tidak ridho, takut tidak bisa pulang kepada-Mu... amin Ya Allah
semoga Allah menerima amal-amal kita..., puasa-puasa kita, semoga kita menjadi ahli takwa,...
Orang yang paling mulia adalah orang yang paling takwa...,
Orang yang takwa adalah orang yang hati nya yakin kepada Allah dan lahirnya istiqomah mentaati perintah Allah...
tidak termasuk takwa lahirnya patuh tetapi hatinya tidak yakin kepada Allah, juga tidak termasuk takwa yang hatinya merasa yakin tapi tidak patuh, tidak itiba kepada Rasulallah saw
orang yang paling yakin kepada Allah adalah Rasulallah saw, orang yang paling benar keimanannya adalah Rasulallah saw. Tidak ada contoh sebaik-baik orang yang yakin selain contoh Rasulullah saw
yakin itu letaknya dihati.....
kalau orang yakin kepada Allah maka darjatnya kekasih Allah.... subhanallah mereka dicabut dari rasa takut
bagi orang yang sudah yakin kepada Allah, pujian dan cacian dari manusia tidak ada apa-apanya.... ya tidak ada apa-apanya sama sekali...
kita gembira dipuji, sakit hati dicaci karena kita hatinya menghadap kepada manusia,
kita semangat kerana dipuji dan tidak semangat kerana dicaci kerana memang hati kita lebih yakin pada penilaian orang dari pada penilaian Allah...
orang yang yakin kepada Allah, sihat atau pun sakit itu sama saja, sihat izin Allah dan sakit jg atas izin-Nya, dengan sihat boleh memperbanyak amal dan dengan sakit dapat menggugurkan dosa.
Apa yang mau dirisaukan perbuatan Allah ?? betul kan??
sudahlah... mulai dari sekarang kita sibukkan diri kita untuk memperbaiki hubungan kita kepada Allah, bertaubat kepada Allah, minta Ampunan Allah, minta diselamatkan oleh Allah dari Azab dan Siksa yang Allah ancamkan untuk kita.....
demi Allah taubat tidak berlaku dalam dua keadaan pertama : ketika matahari terbit dari barat dan kedua ketika nyawa ini sudah tiba dikerongkong kita....
subhanallah... Lari sekarang menuju Allah.... Allaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.... aku datang ya Aaaalllllaaaahhhhh.... i am comming Allah....
Ya Allah..., Golongkan kami setiap saat agar merasa didengar oleh-Mu
Ya Latif.... Wahai yang Maha Halus, Engkau Maha Tahu isi hati kami, Golongkan kami bersama orang yang selalu hati ini tidak pernah lepas dari-Mu, Golongkan kami menjadi orang yang Hakkul Yakin bahwa segala-galanya adalah milik-Mu, segala-galanya dalam genggaman-Mu, segala-galanya takluk pada-Mu, cabut dari kami harapan dari siapapun, dari apapun, selain berharap hanya dari-Mu. Cabut dari kami rasa takut Ya Allah... selain takut jauh dari-Mu, takut Engkau tidak ridho, takut tidak bisa pulang kepada-Mu... amin Ya Allah
semoga Allah menerima amal-amal kita..., puasa-puasa kita, semoga kita menjadi ahli takwa,...
Orang yang paling mulia adalah orang yang paling takwa...,
Orang yang takwa adalah orang yang hati nya yakin kepada Allah dan lahirnya istiqomah mentaati perintah Allah...
tidak termasuk takwa lahirnya patuh tetapi hatinya tidak yakin kepada Allah, juga tidak termasuk takwa yang hatinya merasa yakin tapi tidak patuh, tidak itiba kepada Rasulallah saw
orang yang paling yakin kepada Allah adalah Rasulallah saw, orang yang paling benar keimanannya adalah Rasulallah saw. Tidak ada contoh sebaik-baik orang yang yakin selain contoh Rasulullah saw
yakin itu letaknya dihati.....
kalau orang yakin kepada Allah maka darjatnya kekasih Allah.... subhanallah mereka dicabut dari rasa takut
bagi orang yang sudah yakin kepada Allah, pujian dan cacian dari manusia tidak ada apa-apanya.... ya tidak ada apa-apanya sama sekali...
kita gembira dipuji, sakit hati dicaci karena kita hatinya menghadap kepada manusia,
kita semangat kerana dipuji dan tidak semangat kerana dicaci kerana memang hati kita lebih yakin pada penilaian orang dari pada penilaian Allah...
orang yang yakin kepada Allah, sihat atau pun sakit itu sama saja, sihat izin Allah dan sakit jg atas izin-Nya, dengan sihat boleh memperbanyak amal dan dengan sakit dapat menggugurkan dosa.
Apa yang mau dirisaukan perbuatan Allah ?? betul kan??
sudahlah... mulai dari sekarang kita sibukkan diri kita untuk memperbaiki hubungan kita kepada Allah, bertaubat kepada Allah, minta Ampunan Allah, minta diselamatkan oleh Allah dari Azab dan Siksa yang Allah ancamkan untuk kita.....
demi Allah taubat tidak berlaku dalam dua keadaan pertama : ketika matahari terbit dari barat dan kedua ketika nyawa ini sudah tiba dikerongkong kita....
subhanallah... Lari sekarang menuju Allah.... Allaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.... aku datang ya Aaaalllllaaaahhhhh.... i am comming Allah....
15 May 2011
saya sayang kamu..
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sekali bersahabat. Selamanya sahabat. Sampai tibanya akhirat. Sehingga syurga.
Sahabat, Saya sayang kamu!
Pernah saya ungkapkan padanya,
“Hei. Saya sayang kamu. Maka saya hendak kamu sentiasa dijalan-Nya. Untuk menegur kamu sekiranya tersilap arah, tak perlu saya untuk minta kebenaran darimu. Sepertimana saya sayang padamu kerana ALLAh, maka kerana ALLAh saya menegurmu.”
Pernah saya bisikkan dari jauh padanya,
“Hendak berjiran dengan kamu di syurga. Kamu sudi tak? Saya nak sayang kamu di dunia, dan sampailah akhirat. Kalau ALLAh izinkan saya masuk syurga, maka saya hendak kamu ada di dalamnya. Boleh tak?”
Dia menjawab,
“Saya tak layak. Saya bukan seorang hamba yang baik!”
Saya tepuk bahunya dari kejauhan,
“Hei, mari sini. ALLAh masih pinjamkan umur. Masih belum terlambat untuk kamu dan saya berusaha bersama-sama.”
Matanya bergenang,
“Saya sayang kamu, sahabatku!”
Saya senyum padanya dari kejauhan,
“Dan saya lebih menyayangi kamu. Ingat ni~
”
Saya mendekat padanya dari kejauhan,
“Psst! Kalau saya diizinkan masuk syurga, saya nak kita melangkah ke dalamnya bersama-sama. InshaALLAh, mesti seronok kan! Tapi kalau ALLAh takdirkan neraka tempat saya. Saya minta sesuatu boleh? Kamu palingkan wajah kamu dari melihat saya pada hari itu, ya? Jangan berpaling untuk saya. Saya tak mahu kamu sedih melihat saya..”
Saya tertunduk dihadapan Yang Esa,
“Ya ALLAh, berikanlah kekuatan dan ketabahan serta kesabaran iman kepada sahabatku untuk menjalani hidupnya semasa di dunia. Jadikan dia daripada golongan hamba yang Kau redhai. Peluklah dirinya ya ALLAh dengan kehangatan kasih kepada-Mu. Ikat hatinya dengan tali agamamu! Jangan Engkau pernah biarkan dia merasa sendiri kekosongan tanpa hidayah-Mu. Dengarkanlah doa hamba yang faqir ini, ya Dzal Jalali Wal Iqram!”
Tiba-tiba tiba ‘SMS’ darinya,
“Saya rindu kamu…~”
Dan saya membiarkan rindu itu dibalas sendiri oleh ALLAh Azza Wa Jalla.
Sungguh saya sayang pada sahabat saya. Dan sungguh saya ingin sentiasa dia berada dalam pelukan Ilahi.
Hei kamu, yang merasakan saya adalah sahabat kamu,
Saya sayang pada kamu
Saya ingin bersahabat dengan kamu
Di dunia sampai akhirat
Sudikah kamu menjadi sahabat saya?
Maka genggamlah tangan saya
Saya akan pastikan genggaman ini tidak akan terbuka
Sehingga waktu ALLAh menentukan
Dan boleh tidak kita perbaharui persahabatan ini?
Biar kita sama-sama melakukan amalan yang istiqamah pada-Nya
Malah mungkin kamu lebih dariku dalam hal itu
Memperbaharui persahabatan yang satu ini
Dengan disaluti keimanan
Ya, keimanan!
Akan saya bersaksi di hadapan ALLAh SWT!
Meminta kamu dimasukkan ke dalam Jannah
untukmu yang akan mengisi separuh agamaku..
Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatkanku begitu berani untuk mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah kukenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada sesiapa. Apatah lagi meluahkan sesuatu yang khusus buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran seorang lelaki yang menuntut sesuatu yang aku jaga rapi selama ini semata-mata buatmu. Itulah hatiku dan cintaku, membuatkan aku tersedar dari lenaku yang panjang.
Aku telah dididik ibu semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku kerana Allah telah menetapkannya untuk suamiku, iaitulah dirimu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibubapa terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu lagi. Sepanjang umurku ini.
Aku menutup pintu hatiku daripada mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu membelakangimu. Aku menghalang diriku dari mengenali mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu mengenali lelaki lain selainmu, apatah lagi memahami mereka. Kerana itulah aku sedaya kudrat yang lemah ini membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku sering sahaja berasa tidak selamat diperhatikan lelaki. Bukanlah aku menyangka buruk terhadap mereka, tetapi lebih baik aku berjaga-jaga kerana contoh banyak di depan mata. Apabila terpaksa berurusan dengan mereka, akan aku buat ‘expressionles face’ dan ‘cool’. Akan aku palingkan wajahku daripada lelaki yang asyik merenungku ataupun cuba menegurku. Aku seboleh-bolehnya melarikan pandanganku daripada ajnabi kerana pesan Sayyidatina ‘Aisyah R.A ;
“sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan dipandang”
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa guna aku menjadi idaman ramai lelaki sedangkan aku hanya boleh menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang boleh dimiliki sesuka hati. Aku juga tidak mahu menjadi punca kejatuhan seseorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat kuberikan.
Bagaimana akan aku jawab di hadapan Allah kelak andai disoal?
Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki kelemahan dan menghias peribadiku kerana itulah yang dituntut Allah. Kalau aku inginkan lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik.
Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak dapat aku nafikan, sebagai remaja aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun, setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahawa aku perlu menjaga perasaan itu kerana ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi lebihan lelaki lain. Lelaki itu berhak mendapat kasih yang tulen, bukan yang telah dibahagi-bahagikan.
Diriku yang sememangnya lemah ini diuji Allah apabila seorang lelaki secara tidak sengaja mahu berkenalan denganku. Aku secara keras menolak, pelbagai dalil aku dikemukakan, tetapi dia tidak mahu mengalah. Lelaki itu tidak hanya berhenti di situ. Dia sentiasa menghubungi dan menggangguku. Aku berasa amat tidak tenteram, seolah-olah seluruh hidupku yang ceria selama ini telah dirampas dariku. Aku tertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan. Aku beristighfar memohon keampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Dia melindungi diriku daripada sebarang kejahatan. Kehadirannya membuatkan aku banyak memikirkanmu. Kau kurasa seolah-olah wujud bersamaku. Di mana sahaja aku berada, akal sedarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang melamarku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hati, ‘woman intuition’ku yang mengatakan lelaki itu bukan kau.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku ini untuk memilih berlian sedangkan aku hanya sebutir pasir yang wujud di mana-mana. Tetapi aku juga punyai keinginan seperti gadis lain, dilamar lelaki yang bakal dinobat sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tuju yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah seindah Nabi Yusuf A.S yang mampu mendebarkan jutaan gadis untuk membuatku terpikat. Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Luh Mahfuz, Allah pasti mencampakkan rasa kasih di dalam hatiku, jua hatimu kali pertama kita berpandangan. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan kau zahirkan perasaanmu itu kepadaku kerana kau masih tidak mempunyai hak untuk berbuat begitu. Juga jangan kau lampaui batasan yang telah ditetapkan syara’. Aku takut perlakuanmu itu akan memberi impak yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak. Permintaanku tidak banyak, cukuplah dirimu yang diinfak seluruhnya pada mencari redha Ilahi.
Aku akan berasa amat bertuah andai dapat menjadi tiang seri ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Ilahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, menghulurkan tanganku untuk berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan aku kesat darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itulah impianku. Aku pasti berendam airmata darah andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu padaku. Bukan itu yang aku impikan. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu. Kerana dengan mencintai Allah kau akan mencintaiku kerana-Nya. Cinta itu lebih abadi dari cinta insan biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Aku juga tidak ingin dilimpahi kemewahan dunia. Cukuplah dengan kesenangan yang telah diberikan ibubapaku dulu. Apa guna kau menimbun harta untuk kemudahanku sekiranya harta itu membuatkan kau lupa pada tanggungjawabmu terhadap agamamu. Aku tidak akan sekali-kali bahagia melihatmu begitu. Biarlah kita hidup di bawah jaminan Allah sepenuhnya. Itu lebih bermakna bagiku.
Aku telah dididik ibu semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku kerana Allah telah menetapkannya untuk suamiku, iaitulah dirimu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibubapa terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu lagi. Sepanjang umurku ini.
Aku menutup pintu hatiku daripada mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu membelakangimu. Aku menghalang diriku dari mengenali mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu mengenali lelaki lain selainmu, apatah lagi memahami mereka. Kerana itulah aku sedaya kudrat yang lemah ini membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku sering sahaja berasa tidak selamat diperhatikan lelaki. Bukanlah aku menyangka buruk terhadap mereka, tetapi lebih baik aku berjaga-jaga kerana contoh banyak di depan mata. Apabila terpaksa berurusan dengan mereka, akan aku buat ‘expressionles face’ dan ‘cool’. Akan aku palingkan wajahku daripada lelaki yang asyik merenungku ataupun cuba menegurku. Aku seboleh-bolehnya melarikan pandanganku daripada ajnabi kerana pesan Sayyidatina ‘Aisyah R.A ;
“sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan dipandang”
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa guna aku menjadi idaman ramai lelaki sedangkan aku hanya boleh menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang boleh dimiliki sesuka hati. Aku juga tidak mahu menjadi punca kejatuhan seseorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat kuberikan.
Bagaimana akan aku jawab di hadapan Allah kelak andai disoal?
Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki kelemahan dan menghias peribadiku kerana itulah yang dituntut Allah. Kalau aku inginkan lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik.
Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak dapat aku nafikan, sebagai remaja aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun, setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahawa aku perlu menjaga perasaan itu kerana ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi lebihan lelaki lain. Lelaki itu berhak mendapat kasih yang tulen, bukan yang telah dibahagi-bahagikan.
Diriku yang sememangnya lemah ini diuji Allah apabila seorang lelaki secara tidak sengaja mahu berkenalan denganku. Aku secara keras menolak, pelbagai dalil aku dikemukakan, tetapi dia tidak mahu mengalah. Lelaki itu tidak hanya berhenti di situ. Dia sentiasa menghubungi dan menggangguku. Aku berasa amat tidak tenteram, seolah-olah seluruh hidupku yang ceria selama ini telah dirampas dariku. Aku tertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan. Aku beristighfar memohon keampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Dia melindungi diriku daripada sebarang kejahatan. Kehadirannya membuatkan aku banyak memikirkanmu. Kau kurasa seolah-olah wujud bersamaku. Di mana sahaja aku berada, akal sedarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang melamarku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hati, ‘woman intuition’ku yang mengatakan lelaki itu bukan kau.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku ini untuk memilih berlian sedangkan aku hanya sebutir pasir yang wujud di mana-mana. Tetapi aku juga punyai keinginan seperti gadis lain, dilamar lelaki yang bakal dinobat sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tuju yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah seindah Nabi Yusuf A.S yang mampu mendebarkan jutaan gadis untuk membuatku terpikat. Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Luh Mahfuz, Allah pasti mencampakkan rasa kasih di dalam hatiku, jua hatimu kali pertama kita berpandangan. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan kau zahirkan perasaanmu itu kepadaku kerana kau masih tidak mempunyai hak untuk berbuat begitu. Juga jangan kau lampaui batasan yang telah ditetapkan syara’. Aku takut perlakuanmu itu akan memberi impak yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak. Permintaanku tidak banyak, cukuplah dirimu yang diinfak seluruhnya pada mencari redha Ilahi.
Aku akan berasa amat bertuah andai dapat menjadi tiang seri ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Ilahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, menghulurkan tanganku untuk berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan aku kesat darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itulah impianku. Aku pasti berendam airmata darah andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu padaku. Bukan itu yang aku impikan. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu. Kerana dengan mencintai Allah kau akan mencintaiku kerana-Nya. Cinta itu lebih abadi dari cinta insan biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Aku juga tidak ingin dilimpahi kemewahan dunia. Cukuplah dengan kesenangan yang telah diberikan ibubapaku dulu. Apa guna kau menimbun harta untuk kemudahanku sekiranya harta itu membuatkan kau lupa pada tanggungjawabmu terhadap agamamu. Aku tidak akan sekali-kali bahagia melihatmu begitu. Biarlah kita hidup di bawah jaminan Allah sepenuhnya. Itu lebih bermakna bagiku.
14 May 2011
peringatan dari sekuntum tulip
ukhti..wajahmu terlalu cantik untuk dipamerkan...tolong simpan ia demi dirimu dan juga agar kmu tidak mnjadi fitnah pada mata2 yang tidak sepatutnya memandang..tidakkah kita juga akan turut brdosa jika lelaki 'tidak menundukkan pandangan' kerana kita yang memberi mereka peluang???? ~peringatan utk diri sndiri dan akhwatku~~ Allahua'lam..
peringatan dari sekuntum tulip...
peringatan dari sekuntum tulip...
09 May 2011
apa khabar dia??
Apa khabar jodohku? Sihatkah? Berat rasanya kelopak mataku tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu selalu terbangun disepertiga malam terakhir? Dan apakah mulutmu terasa terus -menerus berzikir dimalam hari?
Jujur aku rindu kamu, wahai jodohku..
Tapi saat ini belum saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mahu, atau aku tak rindu. Tapi sememangnya kerana perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajipan yg harus kita penuhi sayang. Kadang – kadang aku berfikir, apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku? Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya?
Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau selalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat zuhur tiba, kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadapNya?
Jodohku, sihatkah kamu?
Kalau aku berada disamping mu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.
Jodohku sabar dan tenanglah..
Aku disini masih bersabar menanti mu, Hatimu tidak terluka kan? senyumlah.. kerana aku yakin kebahagiaan akan selalu menyertai kita, Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, berwuduklah.. dan mendekatlah diri kepada-Nya. Tetapi disini aku berharap kamu baik-baik saja..
Jodohku, aku rindu..
Bilakah kita akan bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat – nasihat mu. Hati ini kosong.. dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yang kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.
Jodohku…
Adakah kau juga rindu padaku? Bagaimana dengan Quran mu? Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isyak? Apa yang kau fahami dari surah itu? Ceritakanlah kepadaku.. Aku sedia mendengar, dan begitu juga dengan keluhanmu, aku sedia mendengarnya..
Apa perubahan yang kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin baikkah?
Aku berharap seperti itu, Jodohku..
disetiap langkahku dan seusai solatku..
ku bisikkan AL-Fatihah untukmu, agar kau selalu berada dijalan-Nya..
Sabarlah sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yang lama..
Jangan sampai kau tersalah jalan sayang..
Jodohku..
nantilah aku, dengan perbagai kebaikan yang nantinya akan membawa Rahmat untuk kita, Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Kerana aku mencintaimu secara tulus & ikhlas..
Jodohku..
Bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan mahu menerima segala kekuranganku. Dan membenarkanku dikala aku salah. Sayang… berusahalah membahagiakan orang tuamu… dengan menjaga sikapmu dan tuturkata mu.. Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cekal membesarkan anak – anak kelak Jangan pernah merasa keseorangan.. kerana aku disini masih setia menantimu..
Jodohku..
kalau siang sudah berlalu.. pejamkan matamu dengan buaian doa, begitu juga ucapan doa dariku yang selalu menyertaimu…
Semoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. Amin…
Jodohku..
Tak terasa penatku menaip pada keyboard ini, memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu,
Ingatlah sayang..
aku selalu ada untukmu..
Untuk itu jangan pernah kau merasa sendiri atau sepi..
Semoga kerinduanku ini akan terjawab, seiring berjalannya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu….
Jujur aku rindu kamu, wahai jodohku..
Tapi saat ini belum saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mahu, atau aku tak rindu. Tapi sememangnya kerana perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajipan yg harus kita penuhi sayang. Kadang – kadang aku berfikir, apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku? Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya?
Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau selalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat zuhur tiba, kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadapNya?
Jodohku, sihatkah kamu?
Kalau aku berada disamping mu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.
Jodohku sabar dan tenanglah..
Aku disini masih bersabar menanti mu, Hatimu tidak terluka kan? senyumlah.. kerana aku yakin kebahagiaan akan selalu menyertai kita, Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, berwuduklah.. dan mendekatlah diri kepada-Nya. Tetapi disini aku berharap kamu baik-baik saja..
Jodohku, aku rindu..
Bilakah kita akan bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat – nasihat mu. Hati ini kosong.. dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yang kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.
Jodohku…
Adakah kau juga rindu padaku? Bagaimana dengan Quran mu? Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isyak? Apa yang kau fahami dari surah itu? Ceritakanlah kepadaku.. Aku sedia mendengar, dan begitu juga dengan keluhanmu, aku sedia mendengarnya..
Apa perubahan yang kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin baikkah?
Aku berharap seperti itu, Jodohku..
disetiap langkahku dan seusai solatku..
ku bisikkan AL-Fatihah untukmu, agar kau selalu berada dijalan-Nya..
Sabarlah sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yang lama..
Jangan sampai kau tersalah jalan sayang..
Jodohku..
nantilah aku, dengan perbagai kebaikan yang nantinya akan membawa Rahmat untuk kita, Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Kerana aku mencintaimu secara tulus & ikhlas..
Jodohku..
Bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan mahu menerima segala kekuranganku. Dan membenarkanku dikala aku salah. Sayang… berusahalah membahagiakan orang tuamu… dengan menjaga sikapmu dan tuturkata mu.. Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cekal membesarkan anak – anak kelak Jangan pernah merasa keseorangan.. kerana aku disini masih setia menantimu..
Jodohku..
kalau siang sudah berlalu.. pejamkan matamu dengan buaian doa, begitu juga ucapan doa dariku yang selalu menyertaimu…
Semoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. Amin…
Jodohku..
Tak terasa penatku menaip pada keyboard ini, memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu,
Ingatlah sayang..
aku selalu ada untukmu..
Untuk itu jangan pernah kau merasa sendiri atau sepi..
Semoga kerinduanku ini akan terjawab, seiring berjalannya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu….
06 May 2011
aku tinggalkan dia demi ALLAH
Dengan nama Allah... sebaik-baik Pemberi Ganjaran.
Namamukah yang tertulis di luh mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?
Aduhai pria.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!
Kau takkan pernah dapat memberi jawapan,
Kerna jawapannya bukan di tanganmu,
Tetapi di tangan-Nya.
Di tangan Tuhan kita; Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.
Gelisahku memikirkan dirimu,
Dan ketakutanku memikirkan Tuhanku,
Aduhai pria,
Maafkan aku,
Ketakutanku pada Tuhanku melebihi kegelisahanku memikirkanmu.
Jemput diriku pabila waktunya tiba,
Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama Si Dia,
Akan kucipta cinta bersama Dia,
Sebelum kucipta cinta antara kita.
Jadilah dirimu kumbang yang hebat,
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar,
Untuk itu, Aku tinggalkan dirimu pada-Nya
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu,
Tidak ada suatu binatang melata melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya,
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.
Usah bersedih atas perpisahan sementara ini,
Jika benar aku tercipta untukmu,
Tiada apa yang dapat menghalangnya,
Sebelum saat itu tiba,
Berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan,
Mohonlah padanya dengan penuh mengharap.
Yakinlah pada janji Allah!
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) [Surah An Nur: 26]
Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu,
Bilamana kita tinggalkan semua ini kerana Allah semata,
Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu,
Daripada yang sekarang (permulaan),
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
Lalu (hati) kamu menjadi puas.
[Surah Ad dhuha: 4 & 5]
Beruntunglah kamu!
Tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu!
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini.
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[Surah As Syams: 8-10]
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Surah Fussilat: 30]
Dan tika kamu merasa lemah,
Mohonlah kekuatan dari-Nya,
Allah itu dekat,
Yakin pasti.
Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah,
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Surah Fussilat: 36]
Kamu dan aku adalah intan terpilih,
Berdoalah aku kuat dan tabah untuk menjaga kilauanku,
Berdoalah tiada sang kumbang durjana merosakkannya sebelum yang halal tiba,
Aku juga sentiasa mendoakanmu agar dalam peliharanya,
Sentiasa.
Namamukah yang tertulis di luh mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?
Aduhai pria.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!
Kau takkan pernah dapat memberi jawapan,
Kerna jawapannya bukan di tanganmu,
Tetapi di tangan-Nya.
Di tangan Tuhan kita; Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.
Gelisahku memikirkan dirimu,
Dan ketakutanku memikirkan Tuhanku,
Aduhai pria,
Maafkan aku,
Ketakutanku pada Tuhanku melebihi kegelisahanku memikirkanmu.
Jemput diriku pabila waktunya tiba,
Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama Si Dia,
Akan kucipta cinta bersama Dia,
Sebelum kucipta cinta antara kita.
Jadilah dirimu kumbang yang hebat,
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar,
Untuk itu, Aku tinggalkan dirimu pada-Nya
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu,
Tidak ada suatu binatang melata melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya,
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.
Usah bersedih atas perpisahan sementara ini,
Jika benar aku tercipta untukmu,
Tiada apa yang dapat menghalangnya,
Sebelum saat itu tiba,
Berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan,
Mohonlah padanya dengan penuh mengharap.
Yakinlah pada janji Allah!
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) [Surah An Nur: 26]
Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu,
Bilamana kita tinggalkan semua ini kerana Allah semata,
Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu,
Daripada yang sekarang (permulaan),
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
Lalu (hati) kamu menjadi puas.
[Surah Ad dhuha: 4 & 5]
Beruntunglah kamu!
Tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu!
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini.
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[Surah As Syams: 8-10]
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Surah Fussilat: 30]
Dan tika kamu merasa lemah,
Mohonlah kekuatan dari-Nya,
Allah itu dekat,
Yakin pasti.
Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah,
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [Surah Fussilat: 36]
Kamu dan aku adalah intan terpilih,
Berdoalah aku kuat dan tabah untuk menjaga kilauanku,
Berdoalah tiada sang kumbang durjana merosakkannya sebelum yang halal tiba,
Aku juga sentiasa mendoakanmu agar dalam peliharanya,
Sentiasa.
22 April 2011
dia tahu dia bukan sesiapa
Dia tahu dia bukan sesiapa namun dia masih mahu ambil kisah..bukan hatinya tak sakit bila dikata suka jaga tepi kain orang, dia juga manusia biasa, terguris hatinya bila dikatakan seorang yang penyebok.. tapi demi sebuah kasih sayang atas dasar persahabatan, dia pekakkan telinga dan kebalkan hati..jika ini yang perlu dia korbankan untuk sebuah persahabatan dia rela dan redha, kerana dia sedar hakikat MEMBERI itu, tak semestinya dibalas..
Dia cuba untuk jadi sepertimana yang dimahukan..dia cuba dan akan terus mencuba walaupun hakikatnya dia tahu dia tidak mampu..dia terus mencuba kerana dia tidak akan sekali-kali berputus asa..tiada kalimah putus asa dalam hidupnya..dia berpegang pada kata-kata seseorang yang dia sayangi “jangan pernah berputus asa, teruslah berjuang, walaupun kak jah tahu kak jah akan tewas dalam perjuangan itu”..dan yang paling penting adalah kalamullah yang penuh hikmah itu, sentiasa mengingatkan aku akan kekerdilan diriku..“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. Yang kupetik dari kitabullah dalam surah Al-Imran ayat 139.
Dia tahu dia bukan sesiapa, belum tentu syurga tempat kembalinya..namun dia berusaha agar tulip-tulip disekelilingnya sama2 mengejar syurga kekal abadi..takkan sekali-kali dia biarkan tulip-tulipnya melangkah kejurang kebinasaan..walau dikata penyibok..dia akan teruskan..dia tahu diatas usaha ini banyak airmatanya akan mengalir keluar..walau tiada sesiapapun hadir untuk menyapu airmata dipipinya..tidak mengapa..dia masih lagi ada jari jemari untuk menyapu airmatanya sendiri..bila disakiti, dikhianati atau langsung tidak dihargai..itu semua tidak mengapa baginya kerana dia tahu untuk memujuk diri sendiri..namun untuk membiarkan tulipnya terleka..tidak mungkin dia biarkan..
Dia tahu dia bukan sesiapa..dia tidak sekuat Siti Hajar..namun dia takkan pernah berhenti mencuba untuk menjadi kuat..kuat untuk dirinya bermakna dia kuat untuk tulip-tulipnya..baginya, hakikat bahagia itu adalah membiarkan orang-orang yang dia sayang berbahagia dengan kehidupan mereka walaupun dia sendiri tidak berbahagia dengan kebahagiaan itu..
Dia tahu dia bukan sesiapa. Dia bukan Rabiatul Adawiyah yang teguh hatinya..sufi yang langsung tiada cinta manusia dihati..dia manusia biasa..sepertimana tulip-tulip yang lain..dalam hatinya juga ada cinta..dia sedar hakikat yang manusia ini memerlukan cinta..dia juga begitu..tapi demi untuk menjaga kesucian dan keberkahan cinta itu..biarlah cinta itu tersimpan rapi disudut hatinya untulk sementara waktu..sebelum ia dijemput oleh sang pemilik cintanya..dia berharap moga tulip-tulipnya sedar akan hakikat mencintai dalam diam ini..ia pahit pada permulaannya..namun Insyallah bahagia itu ada pada pengakhirannya..
Dia tahu dia bukan sesiapa..dia bukannya tempat untk tulip-tulip yang lain meluah kata dan berkongsi cerita..walau sebesar manapun kepercayaan dicurahkan, tuntutan dipenuhi..namun dia sedar..untuk kesekian kalinya dia bukan orangnya..itulah dirinya..selalu terleka..dia terleka lagi..dia seakan lupa akan hakikat MEMBERI itu tak semestinya dibalas..huhu
Dia tahu dia bukan sesiapa..tapi sekali lagi dia tegaskan..
seandainya tiada sesiapa hadir untuk menyapu airmata tulip-tulipnya..dia ada..
seandainya tiada siapa hadir untuk meminjamkan bahu di saat tulip-tulipnya memerlukan tempat berpaut..dia ada
dan seandainya tiada siapa lagi yang sudi mendengarkan cerita hati tulip-tulipnya..dia ada..
namun,dia bukan sesiapa..jika dia bukan orangnya..dia memohon agar tulip-tulipnya berlari kepada yang MAHA ATAS SEGALANYA..dia percaya dan yakin bahawa ALLAH adalah tempat terbaik..ALLAH itu maha mendengar sifatnya..ALLAH itu maha pengasih dan penyayang..dan ingatlah bahawa ALLAH ITU TIDAK PERNAH BERHENTI DARI MENYANYANGI KITA..
Dia cuba untuk jadi sepertimana yang dimahukan..dia cuba dan akan terus mencuba walaupun hakikatnya dia tahu dia tidak mampu..dia terus mencuba kerana dia tidak akan sekali-kali berputus asa..tiada kalimah putus asa dalam hidupnya..dia berpegang pada kata-kata seseorang yang dia sayangi “jangan pernah berputus asa, teruslah berjuang, walaupun kak jah tahu kak jah akan tewas dalam perjuangan itu”..dan yang paling penting adalah kalamullah yang penuh hikmah itu, sentiasa mengingatkan aku akan kekerdilan diriku..“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. Yang kupetik dari kitabullah dalam surah Al-Imran ayat 139.
Dia tahu dia bukan sesiapa, belum tentu syurga tempat kembalinya..namun dia berusaha agar tulip-tulip disekelilingnya sama2 mengejar syurga kekal abadi..takkan sekali-kali dia biarkan tulip-tulipnya melangkah kejurang kebinasaan..walau dikata penyibok..dia akan teruskan..dia tahu diatas usaha ini banyak airmatanya akan mengalir keluar..walau tiada sesiapapun hadir untuk menyapu airmata dipipinya..tidak mengapa..dia masih lagi ada jari jemari untuk menyapu airmatanya sendiri..bila disakiti, dikhianati atau langsung tidak dihargai..itu semua tidak mengapa baginya kerana dia tahu untuk memujuk diri sendiri..namun untuk membiarkan tulipnya terleka..tidak mungkin dia biarkan..
Dia tahu dia bukan sesiapa..dia tidak sekuat Siti Hajar..namun dia takkan pernah berhenti mencuba untuk menjadi kuat..kuat untuk dirinya bermakna dia kuat untuk tulip-tulipnya..baginya, hakikat bahagia itu adalah membiarkan orang-orang yang dia sayang berbahagia dengan kehidupan mereka walaupun dia sendiri tidak berbahagia dengan kebahagiaan itu..
Dia tahu dia bukan sesiapa. Dia bukan Rabiatul Adawiyah yang teguh hatinya..sufi yang langsung tiada cinta manusia dihati..dia manusia biasa..sepertimana tulip-tulip yang lain..dalam hatinya juga ada cinta..dia sedar hakikat yang manusia ini memerlukan cinta..dia juga begitu..tapi demi untuk menjaga kesucian dan keberkahan cinta itu..biarlah cinta itu tersimpan rapi disudut hatinya untulk sementara waktu..sebelum ia dijemput oleh sang pemilik cintanya..dia berharap moga tulip-tulipnya sedar akan hakikat mencintai dalam diam ini..ia pahit pada permulaannya..namun Insyallah bahagia itu ada pada pengakhirannya..
Dia tahu dia bukan sesiapa..dia bukannya tempat untk tulip-tulip yang lain meluah kata dan berkongsi cerita..walau sebesar manapun kepercayaan dicurahkan, tuntutan dipenuhi..namun dia sedar..untuk kesekian kalinya dia bukan orangnya..itulah dirinya..selalu terleka..dia terleka lagi..dia seakan lupa akan hakikat MEMBERI itu tak semestinya dibalas..huhu
Dia tahu dia bukan sesiapa..tapi sekali lagi dia tegaskan..
seandainya tiada sesiapa hadir untuk menyapu airmata tulip-tulipnya..dia ada..
seandainya tiada siapa hadir untuk meminjamkan bahu di saat tulip-tulipnya memerlukan tempat berpaut..dia ada
dan seandainya tiada siapa lagi yang sudi mendengarkan cerita hati tulip-tulipnya..dia ada..
namun,dia bukan sesiapa..jika dia bukan orangnya..dia memohon agar tulip-tulipnya berlari kepada yang MAHA ATAS SEGALANYA..dia percaya dan yakin bahawa ALLAH adalah tempat terbaik..ALLAH itu maha mendengar sifatnya..ALLAH itu maha pengasih dan penyayang..dan ingatlah bahawa ALLAH ITU TIDAK PERNAH BERHENTI DARI MENYANYANGI KITA..
20 April 2011
Kau adalah seseorang
Kau adalah seseorang
(I**** “jgnlah kmu bputus asa dr rahmat Allah, tiadalah yg brputus asa mlainkan org yg kafir” (yusuf:87)..hdup ini suatu amanah z**..huhu)
2 Feb 2011
12:27:20
(Ya.huhu . Kta kuat z**..fight 4 our life!)
7 Feb 2011
12:28:55
(Ya..i**** wajib kuat kn..hehe.take care dear )
10 Feb 2011
23:57:16
Tulip ungu..
Mungkin aku adalah sekuntum tulip putih yang leka..Leka kerana tiada sebarang ucapan di hari lahirmu..Tapi itu tak bermakna aku lupa tarikh itu..mana mungkin aku lupa akan tulip unguku yang tak pernah berhenti berada dibelakangku..sentiasa memberikan dorongan dan semangat untuk meneruskan perjalanan..mana mungkin aku lupakan kau tulip unguku..aku khilaf..Cuma mulutku seolah kaku menutur kata..Kerana kau adalah seseorang dalam hidupku..Kau ada tempat istimewa dihatiku..Mana mungkin aku mengucapkan kata2 yang biasa untukmu..sedangkan kau istimewa..
Tulip unguku..
Terima kasih untuk apa yang telah kau berikan..terlalu banyak telah kau berikan..tapi aku masih lagi sekuntum tulip putih yang kurang concern..itulah kelemahanku..
Tulip unguku..
Walaupun sudah beberapa hari berlalu tarikh kelahiranmu..namun aku tetap juga ingin menukilkan sesuatu yang istimewa buatmu..tapi jemariku kaku..maafkan aku..dan ini adalah istimewa buatmu..
Dikau hadir di kala aku
Memerlukan seorang teman
Dikau bawa secebis bahagia
Bila aku hampir berputus asa
Kuterima segala apa yang diperdaya dan
Kini ku bersedia hadapi hari muka
Kau bawa sinar cahaya
Dihari ku yang gelita
Dan dikau hadir tepati waktunya
Membawa tawa ceria
Bila mana kau terima
Hidup ada suka dan duka
Mendung takkan selamanya
Sinar mentari kan menjelang tiba
…maafkan aku tulip unguku…
07 April 2011 11:23 pm
(I**** “jgnlah kmu bputus asa dr rahmat Allah, tiadalah yg brputus asa mlainkan org yg kafir” (yusuf:87)..hdup ini suatu amanah z**..huhu)
2 Feb 2011
12:27:20
(Ya.huhu . Kta kuat z**..fight 4 our life!)
7 Feb 2011
12:28:55
(Ya..i**** wajib kuat kn..hehe.take care dear )
10 Feb 2011
23:57:16
Tulip ungu..
Mungkin aku adalah sekuntum tulip putih yang leka..Leka kerana tiada sebarang ucapan di hari lahirmu..Tapi itu tak bermakna aku lupa tarikh itu..mana mungkin aku lupa akan tulip unguku yang tak pernah berhenti berada dibelakangku..sentiasa memberikan dorongan dan semangat untuk meneruskan perjalanan..mana mungkin aku lupakan kau tulip unguku..aku khilaf..Cuma mulutku seolah kaku menutur kata..Kerana kau adalah seseorang dalam hidupku..Kau ada tempat istimewa dihatiku..Mana mungkin aku mengucapkan kata2 yang biasa untukmu..sedangkan kau istimewa..
Tulip unguku..
Terima kasih untuk apa yang telah kau berikan..terlalu banyak telah kau berikan..tapi aku masih lagi sekuntum tulip putih yang kurang concern..itulah kelemahanku..
Tulip unguku..
Walaupun sudah beberapa hari berlalu tarikh kelahiranmu..namun aku tetap juga ingin menukilkan sesuatu yang istimewa buatmu..tapi jemariku kaku..maafkan aku..dan ini adalah istimewa buatmu..
Dikau hadir di kala aku
Memerlukan seorang teman
Dikau bawa secebis bahagia
Bila aku hampir berputus asa
Kuterima segala apa yang diperdaya dan
Kini ku bersedia hadapi hari muka
Kau bawa sinar cahaya
Dihari ku yang gelita
Dan dikau hadir tepati waktunya
Membawa tawa ceria
Bila mana kau terima
Hidup ada suka dan duka
Mendung takkan selamanya
Sinar mentari kan menjelang tiba
…maafkan aku tulip unguku…
07 April 2011 11:23 pm
biarkan cinta itu diam
biarkan cinta itu diam
Bila belum sedia melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam ...
kerana diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia,
dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
kerana diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
kerana diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
kerana mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah
kerana dalam diammu tersimpan kekuatan ...
kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?
dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk
berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...
jika dia memang bukan milikmu,
pasti Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...
Bila belum sedia melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam ...
kerana diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia,
dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
kerana diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
kerana diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
kerana mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah
kerana dalam diammu tersimpan kekuatan ...
kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?
dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk
berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...
jika dia memang bukan milikmu,
pasti Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...
17 April 2011
takkan berhenti
Izzah..”janganlah kamu berputus asa dr rahmat Allah, tiadalah yg berputus asa melainkan orang yang kafir” (Surah Yusuf:87) huhu.hidup ini satu amanah zah..hu
Mesej ini hadir disaat aku betul2 memerlukan seseorang..disaat aku mencari seseorang untuk aku berpaut..terima kasih tulip unguku..engkau sentiasa ada disaat aku memerlukanmu..kau hadir disaat tiada seorang pun mampu mendengar..tapi kau masih lagi setia mendengar..
“dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (Surah Fussilat:33
Barangkali kita semua sudah mengetahui hakikat ini. Betapa menyeru kepada kebaikan atau amar makruf itu adalah sesuatu yang amat besar nilainya di sisi Allah, waima hanya dengan sepatah kata. Selagi mana kita sentiasa istiqamah dengan usaha menyeru kepada ke TAATan terhadap Allah, samada melalui lidah atau pena, ia pasti akan menjadi sebahagian daripada amal salih kita sebagai hamba-Nya di muka bumi ini.
Dan ini pula adalah satu tulisan yang mampu membuatkan airmataku berhenti mengalir dengan tiba-tiba..MasyAllah..kredit to penulis sebuah buku bertajuk” Sejuta cinta untuk ibunda”. Ya menyeru kebaikan itu memang susah, tapi selagi mana nilainya besar di sisi Allah..akan ku teruskan..perjuangan untuk membahagiakan tulip-tulipku akan ku teruskan..kerana aku mahu agar aku dan tulip-tulipku boleh berada di sebuah taman bunga yang indah disana nanti..walau selautan airmata mengalir dipipiku..tidak mungkin aku akan berhenti ..apa yang telah aku mulai akan kusudahi..sepertimana adanya kelahiran,disitu ada kematian..ada permulaan dan ada penamatnya..itu adalah hakikat..
Mesej ini hadir disaat aku betul2 memerlukan seseorang..disaat aku mencari seseorang untuk aku berpaut..terima kasih tulip unguku..engkau sentiasa ada disaat aku memerlukanmu..kau hadir disaat tiada seorang pun mampu mendengar..tapi kau masih lagi setia mendengar..
“dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (Surah Fussilat:33
Barangkali kita semua sudah mengetahui hakikat ini. Betapa menyeru kepada kebaikan atau amar makruf itu adalah sesuatu yang amat besar nilainya di sisi Allah, waima hanya dengan sepatah kata. Selagi mana kita sentiasa istiqamah dengan usaha menyeru kepada ke TAATan terhadap Allah, samada melalui lidah atau pena, ia pasti akan menjadi sebahagian daripada amal salih kita sebagai hamba-Nya di muka bumi ini.
Dan ini pula adalah satu tulisan yang mampu membuatkan airmataku berhenti mengalir dengan tiba-tiba..MasyAllah..kredit to penulis sebuah buku bertajuk” Sejuta cinta untuk ibunda”. Ya menyeru kebaikan itu memang susah, tapi selagi mana nilainya besar di sisi Allah..akan ku teruskan..perjuangan untuk membahagiakan tulip-tulipku akan ku teruskan..kerana aku mahu agar aku dan tulip-tulipku boleh berada di sebuah taman bunga yang indah disana nanti..walau selautan airmata mengalir dipipiku..tidak mungkin aku akan berhenti ..apa yang telah aku mulai akan kusudahi..sepertimana adanya kelahiran,disitu ada kematian..ada permulaan dan ada penamatnya..itu adalah hakikat..
15 April 2011
biar aku seorang
Biar aku
seorang terluka
tercedera lara
hingga tidak mampu bersuara
biar aku
seorang sepi
sunyi sendiri
hingga tidak berdiri lagi
biar aku
seorang kecewa
hampa nestapa
hingga tidak mampu ketawa
biar aku
seorang tersepit
kecil diri terhimpit
hingga tidak lagi suara menjerit
biar aku
seorang merana
asal kamu semua bahagia
seorang terluka
tercedera lara
hingga tidak mampu bersuara
biar aku
seorang sepi
sunyi sendiri
hingga tidak berdiri lagi
biar aku
seorang kecewa
hampa nestapa
hingga tidak mampu ketawa
biar aku
seorang tersepit
kecil diri terhimpit
hingga tidak lagi suara menjerit
biar aku
seorang merana
asal kamu semua bahagia
10 April 2011
aku bukan sahabatmu
Aku berjanji pada tuhanku
takkan melepaskan dirimu
walau terbakar hangus jiwaku
diperlakukan oleh sikapmu
takkanku berpaling
dalam menarikmu dari tersepit asing
walau aku bukan sahabatmu
tetapi dikau sahabatku
tidakku pinta balasan
hanya kucari keredhaan
tiada kusanggup melepaskan
sahabat di neraka kepanasan
aku belum tentu penghuni syurga
tetapi aku ingin ke sana
maka bencimu bukan hentian langkahan
aku akan bersabar hingga kematian
takkan kulepaskanmu
takkan kutinggalkanmu
walau aku bukan sahabatmu
tetapi kau sahabatku...
takkan melepaskan dirimu
walau terbakar hangus jiwaku
diperlakukan oleh sikapmu
takkanku berpaling
dalam menarikmu dari tersepit asing
walau aku bukan sahabatmu
tetapi dikau sahabatku
tidakku pinta balasan
hanya kucari keredhaan
tiada kusanggup melepaskan
sahabat di neraka kepanasan
aku belum tentu penghuni syurga
tetapi aku ingin ke sana
maka bencimu bukan hentian langkahan
aku akan bersabar hingga kematian
takkan kulepaskanmu
takkan kutinggalkanmu
walau aku bukan sahabatmu
tetapi kau sahabatku...
09 April 2011
sekali lagi aku bukan orangnya
Lidah kelu untuk menutur bicara..jari kaku untuk mencoret kata..dan hati beku untuk membendung rasa.. kerana..Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
Sekali lagi aku bukan orangnya..
01 April 2011
untuk dia...
Tulip hijauku..aku tahu dirimu..disebalik kasar tingkah lakumu tersimpan rapi hatimu yang lembut..begitu lembut sehingga mudah untukmu tersentuh..oleh kerana lidah tak bertulang, kata-kata indah dari sang kumbang begitu mudah menusuk hatimu yang lembut itu..rupa paras sang pria yang hanya pinjaman itu seakan mudah untuk mencairkan hatimu yang teguh itu..dari situ kau dibuai indah cinta makhluk..dari situ kau dibuai indah cinta dunia sehingga kekadang apa yang munkar dianggap ma’ruf..apa yang telah ternyata berdosa dianggap biasa sahaja..
Tulip hijauku..masihkah kau ingati kata-kataku..”jika kita mencari cinta khalik, disamping cinta khalik kita juga akan dianugerahi cinta makhluk..tetapi jika cinta makhluk yang dikejar..hanya cinta makhluk itu yang kita dapat”..itulah lumrah alam ini wahai tulip hijauku..
Tulip hijauku..aku tahu hatimu..kau sememangnya kuat..tapi ingatlah tulipku bahawa iman itu yazid dan yankus..iman itu boleh bertambah dan berkurang..dan ingatlah juga bahawa syaitan itu takkkan pernah penat untuk menghasut kita..jadi..aku merayu padamu..wahai tulip hijauku..tolong jaga diri dan maruah dirimu..jangan biarkan syaitan mengusai dirimu..berjuang dan berjihadlah melawan nafsumu..jangan sekali-kali biarkan syaitan menang dalam pertarungan ini..
Tulip hijauku..aku tahu cinta makhluk itu telah melekat teguh dalam hatimu.. kau jagailah cinta itu sebaiknya..seandainya cinta itu untukmu..jagan kau bimbang..suatu hari nanti ia akan tetap menjadi milikmu..ingatlah bahawa janji allah itu pasti..namun..dalam meniti hari..kau seharusnya menjaga cinta itu agar ia tak terkena noda..dan moga2 cinta itu diredhai allah..dan yang paling penting kau harus menjaga diri dan maruahmu..jangan sekali-kali diri dan maruahmu tercemar kerana cinta itu..kerana sememang hakikat cinta bukan untuk dikotori tetapi untuk dijaga supaya hadirnya bersama keredhaan dan keberkahan..
tulip hijauku..aku yakin kau mengetahui akan hakikat cinta makhluk ini..hanya sementara..jadi seandainya suatu hari nanti sememangnya cinta itu bukan untukmu..jangan pernah rasa kecewa...berlarilah kepadaku..bahu ini telah lama bersedia untuk menampung wajahmu..telinga ini telah lama bersedia untuk berkongsi kisah kecewa itu..dada ini telah lama sedia untuk memelukmu..dan tangan ini juga telah lama bersedia untuk menyapu airmata dipipimu.. tapi ingatlah tulip hijauku..aku juga makhluk sepertimu..tiada daya untukku megubah takdir allah..jadi janggan pernah sekali2 lupa bahawa allah adalah sebaik-baik tempat mengadu..
Alhamdulillah tulip hijauku..kau sedar akan kekhilafan diri..kuatkanlah dirimu tulipku..kuatkan dirimu melawan nafsu itu..bersungguh-sungguhlah melawan syaitan..seandainya dalam usaha kau menemui jalan buntu..kami tulip2 yang lain masih setia disisimu..bersedia memberi dorongan dan kata-kata penuh hikmah..mungkin aku bukan siapa2 dalam hidupmu..tapi engkau adalah seseorang dalam hidupku..
Tulip hijauku..marilah kita fokus kepada perkara yang sepatutnya untuk diambil perhatian..iaitu mencari redha allah..marilah kita sama2 berusaha mencari bekal untuk negeri akhirat kita..marilah kita sama2 menjadi seseorang dalam hidup kita..
Hati batu, 5.25 a.m 25 March 25, 2011..Friday..
Tulip hijauku..masihkah kau ingati kata-kataku..”jika kita mencari cinta khalik, disamping cinta khalik kita juga akan dianugerahi cinta makhluk..tetapi jika cinta makhluk yang dikejar..hanya cinta makhluk itu yang kita dapat”..itulah lumrah alam ini wahai tulip hijauku..
Tulip hijauku..aku tahu hatimu..kau sememangnya kuat..tapi ingatlah tulipku bahawa iman itu yazid dan yankus..iman itu boleh bertambah dan berkurang..dan ingatlah juga bahawa syaitan itu takkkan pernah penat untuk menghasut kita..jadi..aku merayu padamu..wahai tulip hijauku..tolong jaga diri dan maruah dirimu..jangan biarkan syaitan mengusai dirimu..berjuang dan berjihadlah melawan nafsumu..jangan sekali-kali biarkan syaitan menang dalam pertarungan ini..
Tulip hijauku..aku tahu cinta makhluk itu telah melekat teguh dalam hatimu.. kau jagailah cinta itu sebaiknya..seandainya cinta itu untukmu..jagan kau bimbang..suatu hari nanti ia akan tetap menjadi milikmu..ingatlah bahawa janji allah itu pasti..namun..dalam meniti hari..kau seharusnya menjaga cinta itu agar ia tak terkena noda..dan moga2 cinta itu diredhai allah..dan yang paling penting kau harus menjaga diri dan maruahmu..jangan sekali-kali diri dan maruahmu tercemar kerana cinta itu..kerana sememang hakikat cinta bukan untuk dikotori tetapi untuk dijaga supaya hadirnya bersama keredhaan dan keberkahan..
tulip hijauku..aku yakin kau mengetahui akan hakikat cinta makhluk ini..hanya sementara..jadi seandainya suatu hari nanti sememangnya cinta itu bukan untukmu..jangan pernah rasa kecewa...berlarilah kepadaku..bahu ini telah lama bersedia untuk menampung wajahmu..telinga ini telah lama bersedia untuk berkongsi kisah kecewa itu..dada ini telah lama sedia untuk memelukmu..dan tangan ini juga telah lama bersedia untuk menyapu airmata dipipimu.. tapi ingatlah tulip hijauku..aku juga makhluk sepertimu..tiada daya untukku megubah takdir allah..jadi janggan pernah sekali2 lupa bahawa allah adalah sebaik-baik tempat mengadu..
Alhamdulillah tulip hijauku..kau sedar akan kekhilafan diri..kuatkanlah dirimu tulipku..kuatkan dirimu melawan nafsu itu..bersungguh-sungguhlah melawan syaitan..seandainya dalam usaha kau menemui jalan buntu..kami tulip2 yang lain masih setia disisimu..bersedia memberi dorongan dan kata-kata penuh hikmah..mungkin aku bukan siapa2 dalam hidupmu..tapi engkau adalah seseorang dalam hidupku..
Tulip hijauku..marilah kita fokus kepada perkara yang sepatutnya untuk diambil perhatian..iaitu mencari redha allah..marilah kita sama2 berusaha mencari bekal untuk negeri akhirat kita..marilah kita sama2 menjadi seseorang dalam hidup kita..
Hati batu, 5.25 a.m 25 March 25, 2011..Friday..
31 March 2011
sayang tak terucap
biarkan aku kalis terhadap cinta makhluk
08 March 2011
bukan hatinya tak pernah sedih..
Hati manusia, walau sekeras mana pun pasti akan lembut. Tapi semua itu atas kehendak yang Berkuasa...
Dia tidak pernah menangis apabila dikutuk dan dikritik di hadapan khalayak. Baginya, menangis itu menunjukkan kelemahan. Walaupun hatinya terdetik, "Ya Allah, apakah dosaku sampai aku diperlakukan sebegini."
Dia tidak pernah mengadu kepada sesiapa kecuali pada seseorang yang dia amat percaya. Baginya, biarlah semua itu dipendam sendirian. Biarlah semua orang tidak tahu penderitaan dan sengsara yang ditanggung. Atas sebab apa? Manusia hanya pandai menilai melalui paras rupa, tingkah laku, cara percakapan tapi jauh di sebalik hati tiada siapa yang tahu.
Entah mengapa semakin hari dirinya merasakan kehilangan sesuatu. Bukannya kekasih ataupun sesiapa yang disayangi. Tapi kegembiraan yang selama ini dinikmati semakin jauh dibawa arus. Semua orang yang mengenali tahu dia seorang yang sabar, kuat dan jarang menunjukkan kemarahan dan kelemahan di hadapan sesiapa. Tapi hati manusia bergelar wanita tiada siapa tahu atau cuba selongkari. Dia terkenal dikampus antara pelajar yang sentiasa gembira dan tersenyum,dia juga seorang yang nakal.. bukan daripada segi disiplin tapi nakal dari segi tingkah laku, suka kacau orang, suka gegarkan kelas, suka buat orang ketawa malah suka buat orang sakit hati. Tapi itu cuma sementara, untuk menutup kelemahan yang ada. Baginya teman di kampus dan di sisi tidak sama. Di kampus tempat dia bergembira tanpa kenal perasaan sedih tapi bila tiba waktu pulang perasaan sebak menanti di hati. Kenapa?
Kerana dia bukannya tidak pernah sedih....
Hampir setiap hari dirasakan masa sungguh pantas berlari. Sehinggakan setiap malam merintih pada-Nya memohon kemaafan dan keampunan atas dosa yang dilakukan. Baginya diri belum cukup sempurna selagi ada mata-mata yang memandang serong..
Biarlah orang berkata apa yang mereka suka, sebab mereka ada hak untuk berkata-kata. Tetapi prinsip hidupnya tidak pernah lari. Dia tidak pernah kenal apa itu cinta manusia, dia hanya mencari cinta Ilahi. Itulah yang perlu dicari untuk perjalanan akhirat nanti. Janji Allah itu pasti. Tapi dia juga masih ingin mengenal kasih sayang. Dia seorang wanita yang amat memerlukan kasih sayang. Dalam hidupnya penuh duka walaupun di mata temannya dia seorang yang ceria.
Pernah suatu ketika, hatinya hancur dek kehilangan insan yang amat disayangi. Insan bernama ibu yang amat penyayang lagi bertanggungjawab. Tahun ini genap 15 tahun pemergian insan tersebut. Terlalu pantas masa berlalu. Masih berkesempatan dia menjenguk ke daerah pusara ibuandanya. Tahun ini juga sudah 15 kali dia tidak dapat mencium tangan dan dahi, mendakap penuh mesra ibunya. Masih dirindui gelak dan suaranya walaupun ketika itu ibunya sedang sakit.
Banyak lagi kehilangan yang berlaku dalam hidupnya. Rakan-rakan seperjuangan yang sama-sama menuntut ilmu, sahabat yang turut sama mengikuti program, adik-adik yang mengikuti perkembangan dirinya. Namun, dia sering kecewa dan hampa apabila tangan yang dihulur, ludah yang diterima. Nilai persahabatan yang dihulurkan, keegoaan, kesombongan dan kerendahan yang diterimanya.
Sehinggakan sampai satu masa, dia merajuk lalu pergi meninggalkan semua. Atas alasan apa? "Biarlah aku sendirian, kerna mereka lebih suka aku pergi."
Kini, dia cuba bangkit kembali untuk menebus kekhilafan diri. Namun, sekali lagi dia jatuh terduduk sehingga memaksa untuk memaut pada sesuatu. Apakan daya, kudratnya hanya tinggal sisa. Sisa yang tinggal sementara untuk meniti alam sana. Atas sebab apa dia sedemikian rupa?
Rupanya kasih yang ingin dicurahkan, ukhuwah yang ingin disemaikan disalah tafsir. Malahan dakwah yang diketengahkan, nasihat yang diberikan dibalas dengan kesombongan dan keegoaan seorang manusia. Sekali lagi kekecewaan dan hiba menusuk hati.
"Andai sekali ini nasihatku tak diperlukan lagi, aku redha ya Allah. Sungguh aku tahu aku belum cukup sempurna. Maka, aku redha."
Dia tidak pernah menangis apabila dikutuk dan dikritik di hadapan khalayak. Baginya, menangis itu menunjukkan kelemahan. Walaupun hatinya terdetik, "Ya Allah, apakah dosaku sampai aku diperlakukan sebegini."
Dia tidak pernah mengadu kepada sesiapa kecuali pada seseorang yang dia amat percaya. Baginya, biarlah semua itu dipendam sendirian. Biarlah semua orang tidak tahu penderitaan dan sengsara yang ditanggung. Atas sebab apa? Manusia hanya pandai menilai melalui paras rupa, tingkah laku, cara percakapan tapi jauh di sebalik hati tiada siapa yang tahu.
Entah mengapa semakin hari dirinya merasakan kehilangan sesuatu. Bukannya kekasih ataupun sesiapa yang disayangi. Tapi kegembiraan yang selama ini dinikmati semakin jauh dibawa arus. Semua orang yang mengenali tahu dia seorang yang sabar, kuat dan jarang menunjukkan kemarahan dan kelemahan di hadapan sesiapa. Tapi hati manusia bergelar wanita tiada siapa tahu atau cuba selongkari. Dia terkenal dikampus antara pelajar yang sentiasa gembira dan tersenyum,dia juga seorang yang nakal.. bukan daripada segi disiplin tapi nakal dari segi tingkah laku, suka kacau orang, suka gegarkan kelas, suka buat orang ketawa malah suka buat orang sakit hati. Tapi itu cuma sementara, untuk menutup kelemahan yang ada. Baginya teman di kampus dan di sisi tidak sama. Di kampus tempat dia bergembira tanpa kenal perasaan sedih tapi bila tiba waktu pulang perasaan sebak menanti di hati. Kenapa?
Kerana dia bukannya tidak pernah sedih....
Hampir setiap hari dirasakan masa sungguh pantas berlari. Sehinggakan setiap malam merintih pada-Nya memohon kemaafan dan keampunan atas dosa yang dilakukan. Baginya diri belum cukup sempurna selagi ada mata-mata yang memandang serong..
Biarlah orang berkata apa yang mereka suka, sebab mereka ada hak untuk berkata-kata. Tetapi prinsip hidupnya tidak pernah lari. Dia tidak pernah kenal apa itu cinta manusia, dia hanya mencari cinta Ilahi. Itulah yang perlu dicari untuk perjalanan akhirat nanti. Janji Allah itu pasti. Tapi dia juga masih ingin mengenal kasih sayang. Dia seorang wanita yang amat memerlukan kasih sayang. Dalam hidupnya penuh duka walaupun di mata temannya dia seorang yang ceria.
Pernah suatu ketika, hatinya hancur dek kehilangan insan yang amat disayangi. Insan bernama ibu yang amat penyayang lagi bertanggungjawab. Tahun ini genap 15 tahun pemergian insan tersebut. Terlalu pantas masa berlalu. Masih berkesempatan dia menjenguk ke daerah pusara ibuandanya. Tahun ini juga sudah 15 kali dia tidak dapat mencium tangan dan dahi, mendakap penuh mesra ibunya. Masih dirindui gelak dan suaranya walaupun ketika itu ibunya sedang sakit.
Banyak lagi kehilangan yang berlaku dalam hidupnya. Rakan-rakan seperjuangan yang sama-sama menuntut ilmu, sahabat yang turut sama mengikuti program, adik-adik yang mengikuti perkembangan dirinya. Namun, dia sering kecewa dan hampa apabila tangan yang dihulur, ludah yang diterima. Nilai persahabatan yang dihulurkan, keegoaan, kesombongan dan kerendahan yang diterimanya.
Sehinggakan sampai satu masa, dia merajuk lalu pergi meninggalkan semua. Atas alasan apa? "Biarlah aku sendirian, kerna mereka lebih suka aku pergi."
Kini, dia cuba bangkit kembali untuk menebus kekhilafan diri. Namun, sekali lagi dia jatuh terduduk sehingga memaksa untuk memaut pada sesuatu. Apakan daya, kudratnya hanya tinggal sisa. Sisa yang tinggal sementara untuk meniti alam sana. Atas sebab apa dia sedemikian rupa?
Rupanya kasih yang ingin dicurahkan, ukhuwah yang ingin disemaikan disalah tafsir. Malahan dakwah yang diketengahkan, nasihat yang diberikan dibalas dengan kesombongan dan keegoaan seorang manusia. Sekali lagi kekecewaan dan hiba menusuk hati.
"Andai sekali ini nasihatku tak diperlukan lagi, aku redha ya Allah. Sungguh aku tahu aku belum cukup sempurna. Maka, aku redha."
01 March 2011
dalam sepi
dalam sepi,
meratapi dan mencari erti,
makna kehidupan dari kegagalan,
hikmah disebalik dugaan diselusuri,
makna yang terselindung di balik redup mata dikaburi,
agar derita yang dirasa hanya bersendiri..
meratapi dan mencari erti,
makna kehidupan dari kegagalan,
hikmah disebalik dugaan diselusuri,
makna yang terselindung di balik redup mata dikaburi,
agar derita yang dirasa hanya bersendiri..
kehadiranku..
Dulu kau pernah dilukai
Dan engkau pernah dinodai
Tapi semuanya kau renangi
Beriring airmata segala derita
Sungguh terharu hati ini
Dengan apa yang kau lalui
Ingin ku merangkai jiwamu
Agar luka lama tak berdarah kembali..
Dan engkau pernah dinodai
Tapi semuanya kau renangi
Beriring airmata segala derita
Sungguh terharu hati ini
Dengan apa yang kau lalui
Ingin ku merangkai jiwamu
Agar luka lama tak berdarah kembali..
21 February 2011
dirisik??
mmm..topik yang menarik..apa yang patut dibuat jika ada owang mau merisik..x tahu nak buat apa..hahahaha
08 February 2011
pergilah kelam
Wahai pemilik segala rindu
Kudupan kehangatan membara dijiwa
Disaat hati mula untuk memaafkan
Masih tersiksa cebis-cebis dendam tersimpan
Wahai pemilik segala kasih sayang
Memori Cleopatra yang terungkai
Membangkit kembali nanah-nanah luka
Semakin menyengat di saat hati parah derita
Wahai pemilik jiwa manusia
Liku yang menimpa tidak mampu lagi untuk diteroka
Jiwa kosong
Pergilah kelam
Kudupan kehangatan membara dijiwa
Disaat hati mula untuk memaafkan
Masih tersiksa cebis-cebis dendam tersimpan
Wahai pemilik segala kasih sayang
Memori Cleopatra yang terungkai
Membangkit kembali nanah-nanah luka
Semakin menyengat di saat hati parah derita
Wahai pemilik jiwa manusia
Liku yang menimpa tidak mampu lagi untuk diteroka
Jiwa kosong
Pergilah kelam
07 February 2011
Circle of love
aku dikelilingi mereka yang bercinta, jatuh cinta dan terjatuh cinta..apa2 jea..yang penting "CINTA"..alunan lagu dendangan Unic sebagai kekuatan untuk tidak terjatuh cinta dan jatuh cinta..semoga allah memelihara cintaku untuk yang selayaknya..huhu
Tika mata
Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa menyubur harapan
Dan seketika
Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa singkat perjalanan
Tersedar aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta
Rela aku pendamkan
Impian yang tersimpan
Enggan ku keasyikan
Gusar keindahannya
Merampas rasa cinta
Pada Dia yang lebih sempurna
Bukan mudah
Bernafas dalam jiwa hamba
Dan ku cuba
Menghindarkan pesona maya
Kerna tak upaya ku hadapinya
Andai murkaNya menghukum leka
Diatas nama cinta
Pada yang selayaknya
Ku nafikan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Agar disuluh cahaya redhaNya
Biar sendiri hingga hujung nyawa
Asal tak sepi dari kasihNya
Kerna sesungguhnya hakikat cinta
Hanya Dia yang Esa
Saratkan hati ini dengan cinta hakiki
Sehingga ku rasai
NikmatNya
SyurgaNya
CintaNya
Tajuk Nasyid : Atas Nama Cinta
Artis : Unic
Album : Tika Itu
Tika mata
Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa menyubur harapan
Dan seketika
Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa singkat perjalanan
Tersedar aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta
Rela aku pendamkan
Impian yang tersimpan
Enggan ku keasyikan
Gusar keindahannya
Merampas rasa cinta
Pada Dia yang lebih sempurna
Bukan mudah
Bernafas dalam jiwa hamba
Dan ku cuba
Menghindarkan pesona maya
Kerna tak upaya ku hadapinya
Andai murkaNya menghukum leka
Diatas nama cinta
Pada yang selayaknya
Ku nafikan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Agar disuluh cahaya redhaNya
Biar sendiri hingga hujung nyawa
Asal tak sepi dari kasihNya
Kerna sesungguhnya hakikat cinta
Hanya Dia yang Esa
Saratkan hati ini dengan cinta hakiki
Sehingga ku rasai
NikmatNya
SyurgaNya
CintaNya
Tajuk Nasyid : Atas Nama Cinta
Artis : Unic
Album : Tika Itu
24 January 2011
tersentuh
sunnguh menyentuh hati..ku petik kata-kata ini dari tulip unguku..
amat terkesan dihati..aku rindu kau tulip unguku..
Andainya sayang sesorang bukan kerana Allah,
pasti kebaikannya tidak memberi erti,
kesilapannya disalah erti,
hatinya sering dilukai,
jiwanya selalu disakiti,
Namun jika sayangnya kerana Allah,
pasti segala kebaikan dan kesilapannya dipandang dengan mata hati,
jiwa xterguris dek rasa hati..
Dan bila jauh,
pasti dia dirindui,
meski xmuncul dalam mimpi dan xcontact stiap hari,
tapi sayang itu tetap mekar,
krn dia wjud dlm doa saban hari...
amat terkesan dihati..aku rindu kau tulip unguku..
Andainya sayang sesorang bukan kerana Allah,
pasti kebaikannya tidak memberi erti,
kesilapannya disalah erti,
hatinya sering dilukai,
jiwanya selalu disakiti,
Namun jika sayangnya kerana Allah,
pasti segala kebaikan dan kesilapannya dipandang dengan mata hati,
jiwa xterguris dek rasa hati..
Dan bila jauh,
pasti dia dirindui,
meski xmuncul dalam mimpi dan xcontact stiap hari,
tapi sayang itu tetap mekar,
krn dia wjud dlm doa saban hari...
Bersabarlah..
bersabarlah wahai jiwa,
bertenanglah wahai diri,
berbahagialah wahai hati,
kerana ALLAH senantiasa disisi,
tanpa kau sedari DIA x pernah sembunyikan diri..
bertenanglah wahai diri,
berbahagialah wahai hati,
kerana ALLAH senantiasa disisi,
tanpa kau sedari DIA x pernah sembunyikan diri..
17 January 2011
keliru..
keliru aku kerana dirimu,
keliru aku kerana sikapmu,
keliru aku kerana tuturmu,
keliru aku kerana diammu..
keliru aku kerana sikapmu,
keliru aku kerana tuturmu,
keliru aku kerana diammu..
14 January 2011
kurela
Kurela merangkak kepayahan untuk melakar keindahan berpanjangan, ku rela diherdik dan dihina demi mengejar kebahagiaan berkekalan, ku rela bertatih sendirian andai itu ujian untuk mengapai syurga yang dijanjikan.
13 January 2011
yang kecewa..
tulip putih bukan kecewa kerana ditinggalkan..tapi tulip putih kecewa kerana di khianati..dikhianati oleh mereka2 yang berada dekat disisinya..tulip putih sangka mampu brkongsi segalanya..namun hampa..tulip putih kecewa..teramat kecewa..tulip putih nangis ni pun kerana ..kerana tulip putih tidak mampu berbuat apa2 untuk tulip hijau..tulip putih tahu dia bukannya terbaik..namun tulip putih mengharapkan yang terbaik untukmu tulip hijau..
tulip hijau.. tidak salah andai munculnya rasa cinta dihatimu..namun kau harus menjaganya..jagailah cinta yang tumbuh dihatimu itu supaya ia tak tercemar..
..cinta adalah anugerah..
tulip hijau.. tidak salah andai munculnya rasa cinta dihatimu..namun kau harus menjaganya..jagailah cinta yang tumbuh dihatimu itu supaya ia tak tercemar..
..cinta adalah anugerah..
Daun yang jatuh takkan sekali-kali membenci angin..
Bismillah
“ Wahai Tuhanku, betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya persahabatan dan Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan. Namun andai hadirku menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU, maka tidak ada tangguh untukku berundur dari dalam hidupnya.
KeranaMu Tuhanku, saat aku memohon teman yang mengemburkan keimanan dan Kau anugerahkan dia menjadi pohon singgahana agar rimbunnya menjadi teduhanku dari bahang kemarau kehidupan. Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia nyata milik-MU.
PadaMu kuserahkannya, andai pengorbanan itu mahar keredhaan. Kerana saat Kau hadirkan pertemuan, telahku redha untuk sebuah perpisahan.”
Pernahkah kita bertemu dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal siapa dia, tidak pernah kita tanyakan dari mana asalnya. Dan dia duduk seketika bersama kita, menyinggahi kamar kehidupan dan meninggalkan kalam bisunya di ruangan jiwa.
Dimensi pertemuan itu berbeza, saat kita tidak pernah melihat wajahnya namun kita bagai tahu bagaimana redup pandangannya. Dan tika kita tidak pernah sekali pun mendengar suaranya, kita bagai kenal nada bahasanya.
Dan kita tertawan pada agamanya, saat tazkirah dan nasihat menjadi utusan hatinya..saat hadis-hadis Baginda bermain dalam ratib bahasanya dan Al Huda menjadi ayat karangan jiwanya. Dan bagi kita,sahabat adalah keperluan jiwa. Dialah ladang hati, yang kita taburi dengan kasih dan kita tuai dengan penuh rasa terima kasih. Dan pada kita, dialah anugerah istimewa dariNya saat kita memohon padaNya memilih teman perjalanan yang terbaik dalam kembara perjuangan di jalanNya.
Begitu tika Dia hadirkannya berkali-kali menemani lena kita, saat istikharah yang kita pinta menjadi jawapanNya. Sehingga seluruh jiwa kita menyangka dialah sahabat yang bakal menjadi menjadi tonggak perjuangan selama masa kehidupan. Dan tika itu kita mengharapkan persahabatan yang berpanjangan dengan ikatan yang lebih kukuh dan diredhai..agar utusan hatinya sentiasa menemani kita, ratib bahasanya terus didendangkan di telinga dan karangan jiwanya terus kemas terukir saat kita alpa.
Dan tidak pernah ada prasangka, bagaimana andai hadir kita memberi masalah padanya..kewujudan kita tanpa sedar mengganggu hatinya bertemu Pencipta. Dan kita terpaku tiba-tiba, dari doa yang kita pohon agar persahabatan dinaungi rahmatNya tiba-tiba bertukar cela. Mungkinkah dalam persahabatan itu penuh terpalit dosa, apakah nasihat kita melaghokan jiwanya..saat kita bersahabat kerana agamaNya.
Namun tiba saat mengharuskan kita sedar, saat pertemuan diqasadkan untuk memburu redhaNya maka perpisahan keranaNya pasti membuah makna. Tika kita merunduk tawadhu` pada ketentuanNya dalam kudus jiwa kita membelas pada ketentuan takdir.. yakinlah Dia tidak pernah menganiaya hambaNya.
Kalau kehadiran dianggap menyusahkan, moga pemergian menghembuskan ketenangan. Bila membenih subur kerana ukhuwwah, biar jatuh gugur dalam mahabbah.Kerana daun yang jatuh takkan sekali-kali membenci angin. Dan amankanlah hatimu dengan janjiNya :"..Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya." Fussilat::46.
sumber: http://sakura-tinniewinnie.blogspot.com/
“ Wahai Tuhanku, betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya persahabatan dan Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan. Namun andai hadirku menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU, maka tidak ada tangguh untukku berundur dari dalam hidupnya.
KeranaMu Tuhanku, saat aku memohon teman yang mengemburkan keimanan dan Kau anugerahkan dia menjadi pohon singgahana agar rimbunnya menjadi teduhanku dari bahang kemarau kehidupan. Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia nyata milik-MU.
PadaMu kuserahkannya, andai pengorbanan itu mahar keredhaan. Kerana saat Kau hadirkan pertemuan, telahku redha untuk sebuah perpisahan.”
Pernahkah kita bertemu dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal siapa dia, tidak pernah kita tanyakan dari mana asalnya. Dan dia duduk seketika bersama kita, menyinggahi kamar kehidupan dan meninggalkan kalam bisunya di ruangan jiwa.
Dimensi pertemuan itu berbeza, saat kita tidak pernah melihat wajahnya namun kita bagai tahu bagaimana redup pandangannya. Dan tika kita tidak pernah sekali pun mendengar suaranya, kita bagai kenal nada bahasanya.
Dan kita tertawan pada agamanya, saat tazkirah dan nasihat menjadi utusan hatinya..saat hadis-hadis Baginda bermain dalam ratib bahasanya dan Al Huda menjadi ayat karangan jiwanya. Dan bagi kita,sahabat adalah keperluan jiwa. Dialah ladang hati, yang kita taburi dengan kasih dan kita tuai dengan penuh rasa terima kasih. Dan pada kita, dialah anugerah istimewa dariNya saat kita memohon padaNya memilih teman perjalanan yang terbaik dalam kembara perjuangan di jalanNya.
Begitu tika Dia hadirkannya berkali-kali menemani lena kita, saat istikharah yang kita pinta menjadi jawapanNya. Sehingga seluruh jiwa kita menyangka dialah sahabat yang bakal menjadi menjadi tonggak perjuangan selama masa kehidupan. Dan tika itu kita mengharapkan persahabatan yang berpanjangan dengan ikatan yang lebih kukuh dan diredhai..agar utusan hatinya sentiasa menemani kita, ratib bahasanya terus didendangkan di telinga dan karangan jiwanya terus kemas terukir saat kita alpa.
Dan tidak pernah ada prasangka, bagaimana andai hadir kita memberi masalah padanya..kewujudan kita tanpa sedar mengganggu hatinya bertemu Pencipta. Dan kita terpaku tiba-tiba, dari doa yang kita pohon agar persahabatan dinaungi rahmatNya tiba-tiba bertukar cela. Mungkinkah dalam persahabatan itu penuh terpalit dosa, apakah nasihat kita melaghokan jiwanya..saat kita bersahabat kerana agamaNya.
Namun tiba saat mengharuskan kita sedar, saat pertemuan diqasadkan untuk memburu redhaNya maka perpisahan keranaNya pasti membuah makna. Tika kita merunduk tawadhu` pada ketentuanNya dalam kudus jiwa kita membelas pada ketentuan takdir.. yakinlah Dia tidak pernah menganiaya hambaNya.
Kalau kehadiran dianggap menyusahkan, moga pemergian menghembuskan ketenangan. Bila membenih subur kerana ukhuwwah, biar jatuh gugur dalam mahabbah.Kerana daun yang jatuh takkan sekali-kali membenci angin. Dan amankanlah hatimu dengan janjiNya :"..Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya." Fussilat::46.
sumber: http://sakura-tinniewinnie.blogspot.com/
10 January 2011
kisah cinta
tulip putih buka fb nak deactivated akaun..tiba2 terpandang satu cerita yang dipost oleh tulip ungu..tulip putih spend masa untuk baca jap..n tulip putih sangat tertarik kerana apa yang berlaku sedikit sebanyak ada yang sama dengan seseorang..huhu..bacalah..moga bermanfaat..
Naim pelajar tingkatan 5 di sebuah Sekolah Agama Persekutuan.Dia seorang yang tinggi ilmu agama dan mempunyai politik yang agak stabil di sekolah dan Siqahnya(Kepercayaan orang terhadapnya) tinggi.Apabila Ustaz tiada di antara Magrib dan Isyak,dia akan ke hadapan.Samada memberi tazkirah atau mengepalai bacaan Mathurat.Pergaulan dengan perempuan dijaga dengan begitu sempurna,jika mesyuarat terpaksa bercampur lelaki dan perempuan,sama sekali dia tidak akan mengangkat pandangannya.Semua orang menghormatinya,baik yang junior mahupun senior,baik yang laki-laki mahupun perempuan.Jika ada senior yang tengah membuli junior,jika Naim ada di tempat kejadian,proses buli itu akan bertukar menjadi majlis maaf-bermaafan.Inilah ‘kuasa’ Naim di sekolahnya.
Dia menjadi contoh teladan bagi setiap pelajar sekolahnya.Setiap mata-mata yang wujud di sekolah itu selalu memerhatikan pergerakannya dan mengambilnya sebagai contoh kehidupan yang paling sempurna.Dek kerana mengetahui banyak mata memerhatikannya,dia betul-betul menjaga akhlaknya.Bukan kerana manusia tetapi kerana Allah.Niatnya hanya satu,supaya Islam itu terpancar dari dirinya.Hebatnya dia dalam menjaga akhlaknya, tidak ada seorang pun di dalam sekolahnya melainkan teman sebiliknyanya yang pernah melihat kulit badannya walaupun dia seringkali bermandi-manda di kolah berhampiran dengan surau.
Sudah pasti,ramai perempuan yang menggilainya walaupun dia tidak mengetahui hal itu.Di hadapannya semua baik,tunduk dengan penuh tawadukknya tapi berlalunya Naim dari tempat itu,mula lah mulut mereka bergerak memuji dan mengumpat tentang Naim.Bukan sahaja pelajar biasa yang meminati Naim tapi ada juga pelajar-pelajar perempuan yang memegang tampuk kepimpinan sekolah yang meminatinya cuma tidak disuarakan, bimbang ditegur dan yang paling mereka takuti,takut cinta mereka ditolak.Tambahan pula Naim banyak kali mengingatkan pelajar-pelajar supaya menjauhi zina hati,zina yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dirasa tatkala dia memberi tazkirah.
Namun,hatta nabi Sulaiman yang menjadi raja dunia itupun diuji Allah,inikan pula seorang pelajar sekolah agama yang ilmu agamanya masih bertatih, bahasa arabnya masih merangkak-rangkak.Dia diuji dengan kehadiran seorang pelajar perempuan yang baru pindah ke sekolahnya.Namanya Nisa, Khairun Nisa.Orangnya putih,bertahi lalat di pipi sebelah kanan sedangkan Naim di sebelah kiri.
“Ana Khairun Nisa,sila beri tunjuk ajar.”Nisa memperkenalkan dirinya.
Dalam mahu yang bercampur dengan iman di dalam hatinya,Naim melihat Nisa dengan sipi-sipi matanya sahaja. Ingin dia merenung Nisa dengan lebih tajam tapi iman di dadanya masih kukuh bak tembok besar cina.
“Cantiknya,”hati Naim bermonolog.
Tidak sampai sekelip matapun,imannya menampar hatinya.Dia terus sedar dari diulik oleh syaitan dan lantas dia beristighfar,memohon ampun daripada Tuhan dek kerana melakukan zina,zina hati.Ingin sahaja matanya mengeluarkan bintik-bintik mutiara tanda sesalnya dia akan dosanya namun selaput kaca di matanya masih tebal.Mungkin penyesalannya masih belum kuat untuk memecahkan selaput kaca itu.
Saat berganti saat,hari berganti hari,Nisa pun terpilih untuk menjadi salah seorang AJK surau sekolah dek kerana dia asyik ke surau berbanding dengan pelajar-pelajar yang lain.Subuhnya di surau,Dhuhanya di surau,Zohornya di surau,Asar,Magrib dan Isyaknya di surau.Seringkali Naim terdengar suara wanita sedang membaca Al-Quran di balik tabir biru yang memisahkan lelaki dan perempuan,ingin dia mengintai siapakah gerangan hamba Allah itu tapi iman masih tebal menyelaput hati nafsunya.Ditakdirkan Allah,suatu hari dia ternampak Nisa masuk ke surau perempuan,maka tahulah dia bahawa suara perempuan yang didengar selama ini ialah suara Nisa.
Sedang dia sedang bersendirian berdoa selepas solat sunat Dhuha,dia terdengar satu suara perempuan meminta tolong dari balik tabir.Suara perempuan itu sayup-sayup.
“Ish..Nak tolong ke tak..Kalo aku masok belah pompuan,bukanke khalwat..ye la,mane ade orang…aku dan die je..takley,aku mesti bagitau ustaz hal ni,biar ustaz tolong..”Imannya bersuara.
Tapi 1 tetap kalah kepada 2.Imannya kalah dengan nafsu dan syaitan yang menggodanya.
“Kalo aku tak tolong,maybe…em…aku intai dulu la,kalo serius aku tolong segera kalo tak,aku lapor kat ustaz,”akal mula campur tangan.
Tabir biru itupun diselaknya dan dia mendapati jari Nisa terkepit di almari Quran.Walaupun sakit Nisa tetap menahannya,bimbang maruahnya jatuh di hadapan seorang ketua badan Agama sekolahnya.Dan ketika itulah makhluk durjana yang bernama syaitan mula mengambil peranan.Disuntiknya bius-bius dosa ke dalam hati Naim supaya Naim tidak terasa melakukan dosa.
“Em..Aku kene lapor kat ustat ke?Patot ke aku tolong?Bley ke aku pegang tangan die?Dose..”Imannya bersuara.
“Ah,darurat,darurat.Even babi pun boleh makan kalo darurat.”Akal yang dibalut dengan nafsunya membuat pertimbangan.
“Betul juga,ok,aku tolong.”Hatinya membuat keputusan sambil disahkan oleh Syaitan.
“Er,Nisa tahan ek,kejap saya tarik pintu almari ni.”Dia memberi arahan kepada Nisa.
“…ok…”Suara Nisa bagaikan bunyi ikan bersuara,entah dengar,entah tidak.
Pintu almari berjaya dibuka,jari Nisa terlepas dari kepitan almari.Merah bak biji saga jarinya,hampir-hampir saja berdarah tapi kulitnya masih kuat menahan segala isi cecair daripada keluar.Tiba-tiba,Naim tanpa berfikir panjang memegang jari Nisa.Niatnya hanya satu,ingin melihat keadaan jari Nisa.Tapi dengan pantas Nisa menariknya dan berlari turun daripada surau dan menuju ke kelas.
“Ya Allah,apa aku telah buat ni…Aku bukan sengaja melakukannya Ya Allah..Ampunilah aku..”Dia berdoa,menangis menyesal dosa yang baru sahaja dibuatnya sebentar tadi.
Habis sahaja air matanya kering,hatinya diketuk dengan pelbagai soalan.Bukan soalan agama tetapi soal maruah dan Siqahnya.Bagaimana jika Nisa menceritakan hal tadi kepada kawan-kawannya?Bagaimana kalau cerita itu bocor kepada junior-juniornya?Kalau ustaz dapat tahu,pasti dia akan dilucutkan dari segala jawatan yang disandangnya sekarang.Dia akan dicemuh dan dihina.Dia tidak akan dapat peluang ke depan lagi sewaktu ketiadaan ustaz.Dia bimbang bercampur keliru.
Lamunannya tersentak apabila satu suara memberi salam untuk masuk ke surau.Peluh-peluh resah dan gelisah mengalir di pipi kanannya,dia masih di dalam bahagian surau wanita.Apa yang harus dijawab jika ditanya. Ya,menipu.Menipu adalah jalan penyelesaian yang terbaik buatnya sekarang.Lagipun dia cam suara itu,itu suara Khairul,teman sebiliknya.Baginya tidaklah berdosa menipu teman sebilik yang akrab dengannya.
“Eh,Im.Ape ko wat lam surau pompuan tu?”Soal Khairul,kelihatan di mukanya perasaan ingin tahu.
“Eh,takde ape-ape la.Aku just check samada quran cukup tak belah pompuan.”Jawab Naim.
“Owh,baguslah wat kerja baik atas rumah Allah ni.Insya Allah ko dapat pahala,taknak share ngan aku?”gurau Khairul.
Gurauan yang pada dasarnya kelihatan seperti satu lawak bodoh tetapi ada perkataan-perkataan yang menghantui fikiran Naim iaitu ‘RUMAH ALLAH’.
Ya,di atas rumah Allah inilah Naim melakukan maksiat.
Di atas rumah Allah inilah Naim menipu.
Semuanya di atas rumah ini,rumah kepunyaan Tuan segala tuan.
Tiba-tiba dia menangis tetapi bukanlah menangis seperti anak kecil menangis.Hanya air mata sahaja mengalir di atas pipinya yang sedikit cengkung.Khairul terkejut melihat Naim menangis dan bertanya sebab Naim menangis tetapi Naim hanya berdiam.Khairul membuat andaian sendiri,pada pendapatnya mungkin Naim menangis kerana bertaubat.Lantas perasaan cemburu mula menguasai dirinya.Inilah dia tanda orang beriman,pantang melihat orang lebih dekat dengan Kecintaan nya,pasti dia cemburu.
“Eh Im,kelas da nak start.Jom!”Ajak Khairul.
“Ok,”balas Naim.
Pelajarannya selepas waktu rehat tadi tiada makna.Sepatah kata yang keluar dari mulut cikgu-cikgunya tidak satupun diingati atau diberi perhatian.Matanya tajam memandang ke arah papan hijau di hadapan kelas tetapi fikiran jauh ke laut mencari ketenangan.Jasadnya wujud tapi ruh akalnya tiada.Bukan sibuk memikirkan penyelesaian tetapi sibuk mencari masalah-masalah yang akan timbul jika cerita tadi diketahui umum.
Rupa-rupanya,bukan Naim sahaja yang berjasad tanpa akal,begitu juga dengan Nisa.Cuma ada kelainannya. Nisa sama sekali tidak bimbang tentang nasibnya jika cerita itu bocor atau ada mata yang terpandang peristiwa tadi tetapi kepalanya sibuk memikirkan tentang Naim.Kedudukannya di dalam kelas menyebabkan matanya tidak berkelip memandang Naim dari belakang.Baginya,alangkah bertuah sesiapa yang dapat menawan hati Naim. Kesopanan dan kebaikan yang ditunjukkan oleh Naim sebentar tadi,betul-betul memikat hati suci si gadis ini.Begitulah nasib si Abid tanpa Ilmu.Pantang ditiup angin,pasti dia rebah.
Tangan mula mengambil peranan,diambilnya pen merah jambu kesukaannya dan diambil sehelai kertas memo yang berada di dalam laci mejanya.Sepucuk surat ditulis sebagai tanda terima kasih buat si jejaka budiman. Surat sahaja tidak cukup,dibelinya sekotak air laici yang berharga 80sen dengan duit seringgit.Bakinya dibeli sebatang choki-choki,juga sebagai hadiah.
Seperti kebiasaannya,Naim datang ke kelas seawal mungkin.Selesai sahaja solat Zohor berjemaah dan makan di dewan makan,tanpa menyalin pakaian,dia terus ke kelas.Baginya masa itu emas dan tidak boleh dibazirkan walaupun sesaat.Masih banyak pelajaran tingkatan 4 dan tingkatan 5 yang belum dikuasainya.Tabiatnya ini menjadi ikutan sesetangah pelajar yang lain.Pabila dia melangkah kaki ke dalam kelas,alangkah terkejutnya dia apabila dia melihat sepucuk kertas yang dilipat 2 dan ditindih dengan sekotak air laici dan sebatang choki-choki.
Isi suratnya:
Salam..
Terima kasih kerana tolong ana..
Kalau anta takde tadi,tatau la macamana ana nak buat..
Jangan bimbang,ana tidak akan membocorkan hal tadi kepada orang lain..
Ukhwah Fillah,
Nisa’
Sambil menghirup air laici dalam kotak itu,dia tersenyum.Dengan mengoyak plastik depan choki-choki,dia membetulkan kerusinya,mempersiapkan dirinya untuk menulis surat balas kepada Nisa.Sebaik sahaja pen nya ingin menyentuh dada kertas putih berbelang biru itu,dia terfikir alangkah bagusnya kalau dia mempunyai pen berwarna-warni supaya Nisa tidak jemu membacanya.Mata hitamnya terpandang bekas pensil kawan di hadapannya.Tidak pernah dia menyentuh barang orang lain tanpa izin tapi kali ini tidak lagi.Entah kawannya bagi atau tidak,dia terus menggunanya atas alasan yang sangat biasa, “standardla,kawan..”Maka bermulalah kisah cinta Naim,Si Budak Agama.Balas dia:
Salam,
Terima kasih atas minuman dan makanan yang saudari bagi,
Ana tidak buat apa-apa melainkan untuk menolong insan dalam kesusahan,
Bukankah Islam menyuruh kita menolong orang dalam kesusahan?
Moga Allah meredhaai kita,
Dan,salam perkenalan.Ana Naim.
Naim
Diselitnya surat ini ke dalam buku latihan Nisa’ dengan harapan yang membulat.Maka,Naim dan Nisa mula berbalasan surat.Walaupun pada awalnya,kedua-dua merasa kekok dek kerana dua-dua mempunyai tapak agama yang boleh dikatakan kukuh. Ada juga Nisa bertanya di dalam suratnya, “Kita berbalas surat ni,tak salah ke di sisi Islam?”
Pening juga Naim dibuatnya namun disejukkan hatinya dan hati Nisa dengan jawapan, “Takpe,kita dating tak pernah.Bertentangan mata jarang sekali. Kita Ukhwah Fillah.Kita berhubungan inipun semata-mata kerana Allah.Kita niat untuk berkahwin,bukan untuk buat maksiat.”
Nisa membalas, “bagaimana pula dengan zina hati?”
Lalu Naim membalas, “mana ada zina hati.Zina hati tu ulamak yang buat dengan tujuan umat Islam tidak mendekati zina.Rasulullah tak kata pun.Lagipun cinta ini fitrah,masakan Allah zalim mengharamkan apa-apa fitrah manusia?” Hilang sudah prinsip yang dipegangnya selama ini.
Walaupun Nisa tidak berpuas hati dengan jawapan Naim,namun dek kerana cintanya dia kepada Naim,di’iya’kan sahaja ‘fatwa’ kekasihnya itu.
Naim dapat mengesan rasa sangsi kekasih hatinya melalui gaya bahasa dan cara penulisan yang agak sedikit berbeda,lalu dia membalas, “Nisa’,bukankah Allah berfirman bahawa perempuan baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik?Ana yakin anti baik dan ana pun yakin yang anti rasa ana baik.Tidak sekali Allah kata isteri yang baik untuk suami yang baik tetapi Allah kata perempuan dan lelaki bermakna belum berkahwin pun takpa.Anti meragui Quran?”
Terdiam Nisa’ membaca ‘fatwa’ baru buah hatinya itu.Ingin dia membantah tetapi bimbang dianggap meragui Quran. Mindsetnya yang mengatakan buah hatinya mempunyai ilmu setinggi langit itu menyebabkan dia semakin yakin dengan ‘fatwa-fatwa’ itu.
Siqah bukanlah kerja manusia.Pengaruh bukanlah kawalan manusia.Hati manusia tidak boleh dibeli dengan mata wang, kesetian tidak boleh diperdangkan dengan kemewahan.Semuanya hak mutlak Allah,Tuhan yang membolak balikkan hati manusia.Jika Dia menghendaki seseorang itu mulia,maka mulialah orang itu walaupun pada awalnya dia hanya seorang anak yatim piatu.Jika Dia menghendaki seseorang itu hina,maka hinalah orang itu di atas tahtanya sendiri.Semuanya bukan dengan tiba-tiba tetapi ada syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Nya yang diberi nama Sunnatullah.
Kepercayaan manusia terhadap seseorang itu akan datang bila dia mendekatkan diri dengan Tuhannya. Kesetiaan seseorang terhadapnya menjadi lebih solid pabila dia menyempurnakan apa yang dilafaznya.Inilah hukum yang ditetapkan Ilahi.
Makin hari,pengaruh Naim semakin jatuh.Kawan-kawan dan junior-juniornya semakin bosan dengannya.Sebab?Tiada. Jelas sekali soal hati,Dia yang punya.Hidup Naim juga menjadi tidak tentu hala.Dulu dia berbaju ketika mandi di kolah,kini tidak lagi.Pertimbangan akal menjadi semakin kurang,mungkin terlampau tebal kabus dosa yang menutupi hatinya.Siqahnya kian jatuh.Terkadang dia dimarahi oleh cikgu-cikgu kerana prestasinya yang kian merosot.
Dia merasakan tekanan semakin bertambah.Tiada lagi sakinah yang dianugerahkan kepadanya dulu.Tiada lagi senyuman tatkala kesusahan.Tiada lagi nasihat-nasihat penenang yang mampu diberi pabila adik-adik datang meminta nasihat.
Jika dulu dia mampu mengambil tugasan luar walaupun ketika peperiksaan bulanan dijalankan,kini tidak lagi.Bukan peperiksaan pun dia tidak dapat mengatur masa dengan baik.24 jam baginya tidak cukup.Masa untuk dia belajar,masa untuk dia berpersatuan dan masa untuk Nisa.Pernah dia berdoa meminta diberi 1 jam lebih tapi dia tidak sedar bahawa jika dia diberi 100 jam lebih pun,pasti tidak mencukupi.
Khairul merasa hairan dengan perubahan sikap kawan sebiliknya itu.Kadang-kadang tersenyum seorang diri,kadang-kadang masam dan kadang-kadang seperti bercakap seorang diri.Naim seakan-akan gila.Betul Naim gila,gila bayang.Panahan syaitan benar-benar telah menusuk ke dalam hatinya,membuat satu lohong iman di dalam hatinya.Khairul cuba bertanya mengapa dia seakan-akan berubah tapi dimarahnya Khairul, “kubur lain-lain,syurga lain-lain,neraka pun lain-lain!”
“Betul,sebab lain-lain la aku nak tanya ko.Mane la taw ko ade masalah,bimbang takut di sana pun ko ade masalah.”Ujar Khairul.
“Ko taw kan firman Allah, kuu anfusakum wa ahli kum naara?”Soal Naim.
“jagalah diri kamu dan ahli keluarga mu daripada api neraka..jadi?”Jawab Khairul.
“Jadi?!Aku ahli keluarga kau ke?!”Marah Naim lagi.
Khairul terdiam sedar bahawa ilmunya tidaklah setanding dengan Naim.Perasaan kesal timbul dalam hatinya atas tindakan sahabatnya sebentar tadi.Namun,atas dasar silatur rahmi kerana Allah,dia nekad untuk mengetahui punca Naim berubah. Baginya pokok tidak akan bergoyang jika beruk tiada di dalamnya.Walaubagaimanapun,Khairul tidaklah selicik Naim, dia buntu apabila memikirkan adakah tindakannya selari dengan Islam atau berserenjang dengan Islam.Lalu disampaikan isi hatinya kepada Ustaz Faidi, Mentornya.
“Er Ustaz,saya ada masalah nak bincang dengan ustaz.”Bagitahu Khairul.
“Ma?”Soal Ustaz balik.
“Ustaz,saya bimbang dengan Naim,teman sebilik saya.Perangainya seperti sudah berubah.Dia macam bukan dia..Er, tataw nak terang macamana..”Terang Khairul.
“Na’am,ana pun perasan perubahan pada Naim.Dia dah bukan macam dia yang dulu.Banyak perubahannya.”Tambah Ustaz.
“Saya rasa,ada yang disembunyikan olehnya Ustaz dan saya rasa,ada baiknya saya menyiasat..Bolehkah ustaz?”Soal Khairul.
“Dalam Islam,mengintai mencari kesalahan orang ini diistilahkan sebagai Al-Tajassus.Hukumnya asalnya haram tapi boleh berubah menjadi harus pabila diperlukan.Dan dalam keadaan ni,hukumnya harus.”Terang ustaz.
Penyiasatan bermula dan penyiasatan Khairul bertemu dengan jalan buntu.Tiada sebarang benda buruk yang dilakukan Naim.Namun,pabila Allah menghendaki yang gelap menjadi terang,dihilangkan bintang dan diganti dengan matahari. Sepandai-pandai tupai melompat,akhirnya jatuh juga ke tanah.Akhirnya surat yang disimpan selama ini dijumpai oleh Khairul ketika dia sedang membersihkan surau.Rupa-rupanya,surat-surat yang dihantar oleh Nisa’,selama ini disimpan di balik almari al-quran di hadapan tempat imam solat.Terkesima Khairul dibuatnya apatah lagi ketika membaca perkataan-perkataan yang telah berlaku evolusi,daripada ‘ana’, ‘anti’, kini ‘sayang’, ‘ayang’.Daripada ‘ukhwah Fillah’ kini ‘I luv U’.
Khairul tidak salah lagi,surat itu kepunyaan Naim.Tertera nama Naim di atas belah kiri surat, ‘Buat Naim ku sayang’. Dalam tidak sedar,Khairul menangis.Dia betul-betul sedih membaca surat-surat itu,bukan kerana Nisa yang dalam pemerhatiannya juga dirampas orang tetapi sedih bagi pihak Naim.Terngia-ngia di telinganya bacaan ayat 2 dan 3 surah As-Saf yang selalu dibaca oleh Naim ketika menjadi Imam Magrib.Mengenangkan maksud ayat-ayat tersebut yang secara ringkasnya membari maksud melarang orang beriman daripada memberi nasihat tentang apa yang mereka perbuatkan, Khairul terus menangis.
Dari luar surau,kelihatan Naim yang baru sahaja sampai di surau.Tanpa berfikir tentang benda lain,Naim terus memandang ke arah tempat penyimpanan ‘harta karun’nya itu.Terperanjat dia apabila mendapati Khairul sedang memegang ‘harta-harta karung’nya itu dan tanpa berfikir panjang,dia berlari ke arah Khairul.Sekali lagi dia melanggar prinsip yang diajar kepada orang-orang lain supaya menghormati rumah Allah,jangan berlari-lari di atasnya.Dia lupa bahawa dia pernah melarang kawan-kawannya yang bergurau di dalam rumah Allah,katanya bahawa berlari di atas rumah Allah seperti berlari di atas perut ibu sendiri yang sedang sarat mengandung.Entah benar,entah tidak.
Ditolaknya Khairul ketepi dan dirampasnya semua surat-surat yang dipegang oleh Khairul.
“Woi,ape ko buat ni?!!!”Marah Naim.
“Woi?Mana pergi bahasa mu wahai kawan?Mana pergi sopan santun mu wahai kawan?Mana pergi dirimu yang dulu wahai Naim?”Soal Khairul sambil mengesat air mata yang sedang mengalir.Naim terdiam.
“Rupanya,inilah masalah mu wahai kawan.Tiada ku sangka dirimu sedemikian,wahai kawan.Bagiku engkau lah model, engkaulah insan sempurna yang memancarkan sinar Islam ke sekolah ini.Kini kau sirna wahai kawan,kau mutiara yang kian sirna!”Marah Khairul.
“Ah,kau peduli ape!”Naim bersuara walaupun hatinya terkesan dengan kata-kata Khairul.
“Jujur aku tanya,kau couple Im?”Soal Khairul.
“Aku couple ke,aku tak couple ke,tu soal aku la.Dosa biar aku tanggung sendiri!Jangan risau la,aku takkan heret kau masuk neraka sama dengan aku!”Lantang sungguh Naim berbicara.Dia lupa di atas lantai rumah siapakah yang dia pijak sekarang.
Khairul berlalu dari tempat itu dengan penuh penyesalan.Ingin dia salahkan takdir kerana menemukan dia dengan seorang kawan yang hipokrit seperti Naim namun dia akur dengan qada’ dan qadar Ilahi.
Semasa mereka bekelahi sebentar tadi,mereka bukan berdua.Di balik tabir biru itu ada 3 pasang telinga yang mendengarnya secara tidak sengaja.3 orang pelajar junior perempuan baru sahaja selesai mendirikan solat sunat Dhuha mendengar setiap butir perkataan yang keluar daripada mulut mereka berdua.
Malang si Naim.3 orang pelajar itu bukanlah pelajar yang diam sifatnya.Dihebahkan berita Naim berpacaran ke setiap juzuk sekolah sehingga para cikgu pun tahu mengenainya.Ke mana sahaja Naim pergi,pasti ada mata-mata yang memandangnya dengan hujung-hujung mata dan sebaik sahaja Naim pergi,mulalah syaitan berpesta dengan dosa mengumpat.Bertambah malang bagi Naim,dia tidak tahu bahawa semua orang telah tahu dia berpacaran.Tazkirah yang seringkali ditunggu oleh semua pelajar kini dicemuh,dihina dan dikutuk oleh semua yang mendengarnya kecuali kekasih hatinya,Nisa.
Khairul,si sahabat setia ini tidak senang mendengar orang mengumpat sahabat sejatinya. Akhirnya dia berkeputusan untuk menyampaikan sendiri kepada Naim bahawa semua orang sedang mencelanya.
“Im,senanye..Sume orang da taw ko couple..”Bicara Khairul secara perlahan.
“Hah?!”Terkejut Naim.Apa yang ditakutinya kini menjadi realiti.
“Ko bagitaw orang?!!!!”Soal Naim.
“Eh,tak..Aku pun tak taw macamana bley..”
“Ah!! Inilah kawan! Kawan makan kawan! Aku tau dari dulu lagi ko dengki ngan aku, ko dengki ngan jawatan aku dapat!Aku taw kau sengaja nak jatuhkan aku!”Naim memotong dengan lajunya,melebihi had laju yang sepatutnya.
“Demi Allah..”
“Jangan main dengan sumpah!Berani sebut nama Allah dalam wat dosa,dasar…”Sekali lagi Naim memotong,laju benar susun katanya.
“Aku menyesal bagitahu kau,aku ingat kau la kawan aku yang sejati rupa-rupa..”
“Rupa-rupa apa?!Musuh?!”Naim marah lagi.
“Na’am!Musuh Allah,musuh agama Allah!Ko nasihat orang jangan bercouple,jangan zina hati, jangan itu,jangan ini tapi dalam masa sama kau buat!Ko lupa ayat-ayat surah As-Saf yang ko selalu baca tyme jadi Imam?Ko lupa?!Meh aku ingatkan ko! Wahai orang beriman jangan kau melarang apa yang engkau kerjakan,sungguh besar kemurkaan Allah pada engkau! Ya,pada engkau Naim!Allah memurkai mu dan layaknya aku membenci mu!” Balas Khairul dengan penuh perasaan kecewa.Lalu dia meninggalkan bilik dengan menarik tombol pintu dengan sekuat-kuatnya.
Keheningan dan kesunyian malam itu dipecahkan dengan dentuman pintu bilik khas,bilik Naim dan Khairul.Di sekolah itu mereka sahaja yang diberi keistimewaan untuk tinggal di bilik dan orang lain di dorm,memandangkan mereka ialah ketua dan penolong ketua pelajar di sekolah itu.Pelajar-pelajar senior yang mendengarnya keluar dengan berlari,hati mereka ingin benar mengetahui apa yang berlaku namun kelihatan hanya Khairul sedang berjalan menuju ke tandas.Berbeza pula dengan pelajar junior,mereka dengan lajunya menutup lampu dan berpura-pura tidur,bimbang nama mereka dipanggil untuk dijadikan ‘lauk’ para senior malam itu.
Kata-kata Khairul benar-benar menikam qalbu terus ke akal.Tersentak Naim buat seketika. Mimpi ngeri dalam hidupnya baru bermula.Tidak,dia baru sedar yang dia dalam mimpi ngeri. Tindakan segera wajib diambilnya jika tidak Siqahnya akan terus merudum jatuh menyembah bumi.Jika dia terus begini,tiada lagi ‘Abg Naim Si Budak Surau’ atau gelaran ‘Wali Naim’.Tiada lagi kesetiaan,tiada lagi kepatuhan dan tiada lagi insan yang akan menghormatinya menggunakan hati mereka.Apa yang ada hanya lakonan.Buah di luar, duri di dalam.
Dikuatkan hati,diringankan tangan untuk menulis surat terakhir buat kekasih hatinya. Tapi ternyata dia gagal.Semalaman dia tidak lena,pening memikirkan jalan penyelesaian yang pasti tiada jawapannya.Akibatnya,dia tertidur di dalam kelas.
“Naim,bangun!”Arah Cikgu Marlina,cikgu matematik tambahan yang terkenal dengan garang dan keceluparan mulutnya.
Naim terjaga dari lenanya dan terus berdiri.
“Apa dah jadi dengan awak ni?Dalam kelas tidur,luar kelas bercinta!”Marah Cikgu Marlina.
Awan hitam kini melitupi Naim,dia merasa tersangat malu.Bukan arang yang diconteng ke mukanya sekarang tetapi najis,najis manusia,manusia yang bernama Naim,najisnya sendiri. Tiada kata dapat dibalas,dia hanya tunduk terdiam.
Naim bijak dalam beragama tapi dia gagal dalam berpolitik.Dia tidak sedar akan tindakan untuk tunduk dan diam itu bukanlah satu tindakan yang betul dalam berpolitik.Tindakannya itu sepeti dia mengakui kesalahannya dan dalam erti kata lain,dia mengakui bahawa dia sedang bercinta.
Marah Cikgu Marlina tadi bukan sahaja menampar Naim tapi terbias juga kepada pasangannya, Nisa.Nisa tunduk,akur dengan kesilapannya.Kini,dia sedar bahawa dia telah menarik Naim ke lembah kebinasaan.Surat pertamanya,surat tanda terima kasih itu merupakan surat jemputan ke neraka.Dia sudah sedar segala-galanya.Surat,hadiah dan fatwa-fatwa Naim itu merupakan alatan-alatan yang dibuat oleh syaitan.Nampak seperti sesuai dengan syarak tapi penuh dengan unsur kemaksiatan,tidak dapat dilihat oleh mata kasar,hanya mata hati dapat mengesannya.
Cara yang terbaik untuk Nisa sekarang,menulis surat terakhir,surat tanda perpisahan, surat yang akan meniupkan kembali segala kebaikan dan menutup segala keburukan.Dengan nekad yang kuat di dalam hati,keyakinan yang tinggi terhadap Islam,Nisa memegang pen merah jambu kesayangannya dan mula menulis.
Salam sayang,
Sudah hampir 5 bulan kita bercouple,
Ayang percaya yang sayang sudah tahu isi hati ayang,
Ayang benar-benar menyintai sayang..
Sepenuh jiwa dan raga ayang..
Namun,ayang sedar satu benda,benda yang mungkin buat kita menangis,
Dalam kita asyik mengejar cinta Ilahi bersama-sama,kita telah balutinya dengan cinta yang penuh dengan kepalsuan.Cinta manusia yang tidak mempunyai dasar yang kukuh.Kita selesakan diri kita dengan menyatakan cinta kita berdasarkan iman tapi dengan iman itu kita melakukan maksiat.Benar kita tidak pernah berjumpa,berdating seperti remaja lain tapi maksiat bukan itu sahaja.
Ayang yakin dengan kata-kata sayang bahawa tiada hadis yang menyatakan zina hati tapi ayang baru perasan bahwa ayat la taqrabu zina itu menggunakan fail qaraba yakni perbuatan mendekatkan dengan hati.Maknanya,dengan hati pun tidak boleh dekati zina.
Ayang bukanlah membuat fatwa atau apa-apa ajaran tetapi itulah yang ayang percaya.Tindakan kita ini tidak lain tidak bukan,membersihkan najis dengan air kencing sendiri.Najis tidak bersih tetapi bertambah kotor,mengalir dan terus mengalir mengotori semua tempat.
Sayang..Ayang percaya pada jodoh.Jika kita dijodohkan bersama,Insya Allah,kita akan bersama.Tidak perlu bercouple atau berkenalan,jika Allah nak kita bersama,insya Allah kita bersama.
Percayalah,itu hak Allah.Dia boleh buat apa yang dia suka.Dia yang menghidupkan Isa tanpa bapa,menyejukkan api yang membakar nabi Ibrahim,memutuskan air penghalang nabi Musa dan menghidupkan Sam bin Nuh buat nabi Isa.Jika semua perkara ganjil itu Allah yang buat,apatah lagi soal jodoh yang merupakan soal kebiasaan.
Semoga apa yang kita bina selama ini diampuni Allah.
Ukhwah Fillah.
Nisa
Tertitis setitik dua air matanya di atas surat itu tapi cepat-cepat dilapkan supaya tulisan tidak hilang.Sengaja dia tidak mengambil kertas baru dan menulisnya kembali supaya Naim faham isyarat yang cuba diberinya.Hati Nisa tidak mahu tapi disebabkan imannya, agama didahulukan.Kemahuan ditolak ketepi walaupun perit menolaknya.
Surat keramat diletakkan di atas meja Naim,kali ini tiada lagi air laici dan tiada lagi choki-choki,surat semata-mata.Naim membacanya dan dia telah bersedia dengan keadaan ini.Tiada lagi air mata,tiada lagi tangisan tiada lagi kedukaan.Kisah cintanya jelas bukanlah cinta yang menghasilkan CINTA tapi cinta yang berpaksikan maksiat semata-mata.
Tangannya pantas mencari kertas dan pen untuk membalas surat terakhir ini.Tengah dia berfikir ayat-ayat cinta terakhir,hidayah Tuhan sampai.Cahaya yang akan menghilangkan segala titik hitam yang bertapak di permukaan hatinya.Cahaya yang akan membaca cinta ini kepada CINTA.
Dengan penuh yakin,dia mengoyak kertas yang ditulisnya tadi.Dia yakin,jika dia menulis surat balas,syaitan akan mencelah dan mengambil peluang lagi ke atasnya.Biarlah surat ini bergantung sebegini supaya dapat disambung di akhirat nanti.
sumber: http://azzariyat.com/blog/2009/08/02/cerpen-cintanaim-si-budak-agama/
Naim pelajar tingkatan 5 di sebuah Sekolah Agama Persekutuan.Dia seorang yang tinggi ilmu agama dan mempunyai politik yang agak stabil di sekolah dan Siqahnya(Kepercayaan orang terhadapnya) tinggi.Apabila Ustaz tiada di antara Magrib dan Isyak,dia akan ke hadapan.Samada memberi tazkirah atau mengepalai bacaan Mathurat.Pergaulan dengan perempuan dijaga dengan begitu sempurna,jika mesyuarat terpaksa bercampur lelaki dan perempuan,sama sekali dia tidak akan mengangkat pandangannya.Semua orang menghormatinya,baik yang junior mahupun senior,baik yang laki-laki mahupun perempuan.Jika ada senior yang tengah membuli junior,jika Naim ada di tempat kejadian,proses buli itu akan bertukar menjadi majlis maaf-bermaafan.Inilah ‘kuasa’ Naim di sekolahnya.
Dia menjadi contoh teladan bagi setiap pelajar sekolahnya.Setiap mata-mata yang wujud di sekolah itu selalu memerhatikan pergerakannya dan mengambilnya sebagai contoh kehidupan yang paling sempurna.Dek kerana mengetahui banyak mata memerhatikannya,dia betul-betul menjaga akhlaknya.Bukan kerana manusia tetapi kerana Allah.Niatnya hanya satu,supaya Islam itu terpancar dari dirinya.Hebatnya dia dalam menjaga akhlaknya, tidak ada seorang pun di dalam sekolahnya melainkan teman sebiliknyanya yang pernah melihat kulit badannya walaupun dia seringkali bermandi-manda di kolah berhampiran dengan surau.
Sudah pasti,ramai perempuan yang menggilainya walaupun dia tidak mengetahui hal itu.Di hadapannya semua baik,tunduk dengan penuh tawadukknya tapi berlalunya Naim dari tempat itu,mula lah mulut mereka bergerak memuji dan mengumpat tentang Naim.Bukan sahaja pelajar biasa yang meminati Naim tapi ada juga pelajar-pelajar perempuan yang memegang tampuk kepimpinan sekolah yang meminatinya cuma tidak disuarakan, bimbang ditegur dan yang paling mereka takuti,takut cinta mereka ditolak.Tambahan pula Naim banyak kali mengingatkan pelajar-pelajar supaya menjauhi zina hati,zina yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dirasa tatkala dia memberi tazkirah.
Namun,hatta nabi Sulaiman yang menjadi raja dunia itupun diuji Allah,inikan pula seorang pelajar sekolah agama yang ilmu agamanya masih bertatih, bahasa arabnya masih merangkak-rangkak.Dia diuji dengan kehadiran seorang pelajar perempuan yang baru pindah ke sekolahnya.Namanya Nisa, Khairun Nisa.Orangnya putih,bertahi lalat di pipi sebelah kanan sedangkan Naim di sebelah kiri.
“Ana Khairun Nisa,sila beri tunjuk ajar.”Nisa memperkenalkan dirinya.
Dalam mahu yang bercampur dengan iman di dalam hatinya,Naim melihat Nisa dengan sipi-sipi matanya sahaja. Ingin dia merenung Nisa dengan lebih tajam tapi iman di dadanya masih kukuh bak tembok besar cina.
“Cantiknya,”hati Naim bermonolog.
Tidak sampai sekelip matapun,imannya menampar hatinya.Dia terus sedar dari diulik oleh syaitan dan lantas dia beristighfar,memohon ampun daripada Tuhan dek kerana melakukan zina,zina hati.Ingin sahaja matanya mengeluarkan bintik-bintik mutiara tanda sesalnya dia akan dosanya namun selaput kaca di matanya masih tebal.Mungkin penyesalannya masih belum kuat untuk memecahkan selaput kaca itu.
Saat berganti saat,hari berganti hari,Nisa pun terpilih untuk menjadi salah seorang AJK surau sekolah dek kerana dia asyik ke surau berbanding dengan pelajar-pelajar yang lain.Subuhnya di surau,Dhuhanya di surau,Zohornya di surau,Asar,Magrib dan Isyaknya di surau.Seringkali Naim terdengar suara wanita sedang membaca Al-Quran di balik tabir biru yang memisahkan lelaki dan perempuan,ingin dia mengintai siapakah gerangan hamba Allah itu tapi iman masih tebal menyelaput hati nafsunya.Ditakdirkan Allah,suatu hari dia ternampak Nisa masuk ke surau perempuan,maka tahulah dia bahawa suara perempuan yang didengar selama ini ialah suara Nisa.
Sedang dia sedang bersendirian berdoa selepas solat sunat Dhuha,dia terdengar satu suara perempuan meminta tolong dari balik tabir.Suara perempuan itu sayup-sayup.
“Ish..Nak tolong ke tak..Kalo aku masok belah pompuan,bukanke khalwat..ye la,mane ade orang…aku dan die je..takley,aku mesti bagitau ustaz hal ni,biar ustaz tolong..”Imannya bersuara.
Tapi 1 tetap kalah kepada 2.Imannya kalah dengan nafsu dan syaitan yang menggodanya.
“Kalo aku tak tolong,maybe…em…aku intai dulu la,kalo serius aku tolong segera kalo tak,aku lapor kat ustaz,”akal mula campur tangan.
Tabir biru itupun diselaknya dan dia mendapati jari Nisa terkepit di almari Quran.Walaupun sakit Nisa tetap menahannya,bimbang maruahnya jatuh di hadapan seorang ketua badan Agama sekolahnya.Dan ketika itulah makhluk durjana yang bernama syaitan mula mengambil peranan.Disuntiknya bius-bius dosa ke dalam hati Naim supaya Naim tidak terasa melakukan dosa.
“Em..Aku kene lapor kat ustat ke?Patot ke aku tolong?Bley ke aku pegang tangan die?Dose..”Imannya bersuara.
“Ah,darurat,darurat.Even babi pun boleh makan kalo darurat.”Akal yang dibalut dengan nafsunya membuat pertimbangan.
“Betul juga,ok,aku tolong.”Hatinya membuat keputusan sambil disahkan oleh Syaitan.
“Er,Nisa tahan ek,kejap saya tarik pintu almari ni.”Dia memberi arahan kepada Nisa.
“…ok…”Suara Nisa bagaikan bunyi ikan bersuara,entah dengar,entah tidak.
Pintu almari berjaya dibuka,jari Nisa terlepas dari kepitan almari.Merah bak biji saga jarinya,hampir-hampir saja berdarah tapi kulitnya masih kuat menahan segala isi cecair daripada keluar.Tiba-tiba,Naim tanpa berfikir panjang memegang jari Nisa.Niatnya hanya satu,ingin melihat keadaan jari Nisa.Tapi dengan pantas Nisa menariknya dan berlari turun daripada surau dan menuju ke kelas.
“Ya Allah,apa aku telah buat ni…Aku bukan sengaja melakukannya Ya Allah..Ampunilah aku..”Dia berdoa,menangis menyesal dosa yang baru sahaja dibuatnya sebentar tadi.
Habis sahaja air matanya kering,hatinya diketuk dengan pelbagai soalan.Bukan soalan agama tetapi soal maruah dan Siqahnya.Bagaimana jika Nisa menceritakan hal tadi kepada kawan-kawannya?Bagaimana kalau cerita itu bocor kepada junior-juniornya?Kalau ustaz dapat tahu,pasti dia akan dilucutkan dari segala jawatan yang disandangnya sekarang.Dia akan dicemuh dan dihina.Dia tidak akan dapat peluang ke depan lagi sewaktu ketiadaan ustaz.Dia bimbang bercampur keliru.
Lamunannya tersentak apabila satu suara memberi salam untuk masuk ke surau.Peluh-peluh resah dan gelisah mengalir di pipi kanannya,dia masih di dalam bahagian surau wanita.Apa yang harus dijawab jika ditanya. Ya,menipu.Menipu adalah jalan penyelesaian yang terbaik buatnya sekarang.Lagipun dia cam suara itu,itu suara Khairul,teman sebiliknya.Baginya tidaklah berdosa menipu teman sebilik yang akrab dengannya.
“Eh,Im.Ape ko wat lam surau pompuan tu?”Soal Khairul,kelihatan di mukanya perasaan ingin tahu.
“Eh,takde ape-ape la.Aku just check samada quran cukup tak belah pompuan.”Jawab Naim.
“Owh,baguslah wat kerja baik atas rumah Allah ni.Insya Allah ko dapat pahala,taknak share ngan aku?”gurau Khairul.
Gurauan yang pada dasarnya kelihatan seperti satu lawak bodoh tetapi ada perkataan-perkataan yang menghantui fikiran Naim iaitu ‘RUMAH ALLAH’.
Ya,di atas rumah Allah inilah Naim melakukan maksiat.
Di atas rumah Allah inilah Naim menipu.
Semuanya di atas rumah ini,rumah kepunyaan Tuan segala tuan.
Tiba-tiba dia menangis tetapi bukanlah menangis seperti anak kecil menangis.Hanya air mata sahaja mengalir di atas pipinya yang sedikit cengkung.Khairul terkejut melihat Naim menangis dan bertanya sebab Naim menangis tetapi Naim hanya berdiam.Khairul membuat andaian sendiri,pada pendapatnya mungkin Naim menangis kerana bertaubat.Lantas perasaan cemburu mula menguasai dirinya.Inilah dia tanda orang beriman,pantang melihat orang lebih dekat dengan Kecintaan nya,pasti dia cemburu.
“Eh Im,kelas da nak start.Jom!”Ajak Khairul.
“Ok,”balas Naim.
Pelajarannya selepas waktu rehat tadi tiada makna.Sepatah kata yang keluar dari mulut cikgu-cikgunya tidak satupun diingati atau diberi perhatian.Matanya tajam memandang ke arah papan hijau di hadapan kelas tetapi fikiran jauh ke laut mencari ketenangan.Jasadnya wujud tapi ruh akalnya tiada.Bukan sibuk memikirkan penyelesaian tetapi sibuk mencari masalah-masalah yang akan timbul jika cerita tadi diketahui umum.
Rupa-rupanya,bukan Naim sahaja yang berjasad tanpa akal,begitu juga dengan Nisa.Cuma ada kelainannya. Nisa sama sekali tidak bimbang tentang nasibnya jika cerita itu bocor atau ada mata yang terpandang peristiwa tadi tetapi kepalanya sibuk memikirkan tentang Naim.Kedudukannya di dalam kelas menyebabkan matanya tidak berkelip memandang Naim dari belakang.Baginya,alangkah bertuah sesiapa yang dapat menawan hati Naim. Kesopanan dan kebaikan yang ditunjukkan oleh Naim sebentar tadi,betul-betul memikat hati suci si gadis ini.Begitulah nasib si Abid tanpa Ilmu.Pantang ditiup angin,pasti dia rebah.
Tangan mula mengambil peranan,diambilnya pen merah jambu kesukaannya dan diambil sehelai kertas memo yang berada di dalam laci mejanya.Sepucuk surat ditulis sebagai tanda terima kasih buat si jejaka budiman. Surat sahaja tidak cukup,dibelinya sekotak air laici yang berharga 80sen dengan duit seringgit.Bakinya dibeli sebatang choki-choki,juga sebagai hadiah.
Seperti kebiasaannya,Naim datang ke kelas seawal mungkin.Selesai sahaja solat Zohor berjemaah dan makan di dewan makan,tanpa menyalin pakaian,dia terus ke kelas.Baginya masa itu emas dan tidak boleh dibazirkan walaupun sesaat.Masih banyak pelajaran tingkatan 4 dan tingkatan 5 yang belum dikuasainya.Tabiatnya ini menjadi ikutan sesetangah pelajar yang lain.Pabila dia melangkah kaki ke dalam kelas,alangkah terkejutnya dia apabila dia melihat sepucuk kertas yang dilipat 2 dan ditindih dengan sekotak air laici dan sebatang choki-choki.
Isi suratnya:
Salam..
Terima kasih kerana tolong ana..
Kalau anta takde tadi,tatau la macamana ana nak buat..
Jangan bimbang,ana tidak akan membocorkan hal tadi kepada orang lain..
Ukhwah Fillah,
Nisa’
Sambil menghirup air laici dalam kotak itu,dia tersenyum.Dengan mengoyak plastik depan choki-choki,dia membetulkan kerusinya,mempersiapkan dirinya untuk menulis surat balas kepada Nisa.Sebaik sahaja pen nya ingin menyentuh dada kertas putih berbelang biru itu,dia terfikir alangkah bagusnya kalau dia mempunyai pen berwarna-warni supaya Nisa tidak jemu membacanya.Mata hitamnya terpandang bekas pensil kawan di hadapannya.Tidak pernah dia menyentuh barang orang lain tanpa izin tapi kali ini tidak lagi.Entah kawannya bagi atau tidak,dia terus menggunanya atas alasan yang sangat biasa, “standardla,kawan..”Maka bermulalah kisah cinta Naim,Si Budak Agama.Balas dia:
Salam,
Terima kasih atas minuman dan makanan yang saudari bagi,
Ana tidak buat apa-apa melainkan untuk menolong insan dalam kesusahan,
Bukankah Islam menyuruh kita menolong orang dalam kesusahan?
Moga Allah meredhaai kita,
Dan,salam perkenalan.Ana Naim.
Naim
Diselitnya surat ini ke dalam buku latihan Nisa’ dengan harapan yang membulat.Maka,Naim dan Nisa mula berbalasan surat.Walaupun pada awalnya,kedua-dua merasa kekok dek kerana dua-dua mempunyai tapak agama yang boleh dikatakan kukuh. Ada juga Nisa bertanya di dalam suratnya, “Kita berbalas surat ni,tak salah ke di sisi Islam?”
Pening juga Naim dibuatnya namun disejukkan hatinya dan hati Nisa dengan jawapan, “Takpe,kita dating tak pernah.Bertentangan mata jarang sekali. Kita Ukhwah Fillah.Kita berhubungan inipun semata-mata kerana Allah.Kita niat untuk berkahwin,bukan untuk buat maksiat.”
Nisa membalas, “bagaimana pula dengan zina hati?”
Lalu Naim membalas, “mana ada zina hati.Zina hati tu ulamak yang buat dengan tujuan umat Islam tidak mendekati zina.Rasulullah tak kata pun.Lagipun cinta ini fitrah,masakan Allah zalim mengharamkan apa-apa fitrah manusia?” Hilang sudah prinsip yang dipegangnya selama ini.
Walaupun Nisa tidak berpuas hati dengan jawapan Naim,namun dek kerana cintanya dia kepada Naim,di’iya’kan sahaja ‘fatwa’ kekasihnya itu.
Naim dapat mengesan rasa sangsi kekasih hatinya melalui gaya bahasa dan cara penulisan yang agak sedikit berbeda,lalu dia membalas, “Nisa’,bukankah Allah berfirman bahawa perempuan baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik?Ana yakin anti baik dan ana pun yakin yang anti rasa ana baik.Tidak sekali Allah kata isteri yang baik untuk suami yang baik tetapi Allah kata perempuan dan lelaki bermakna belum berkahwin pun takpa.Anti meragui Quran?”
Terdiam Nisa’ membaca ‘fatwa’ baru buah hatinya itu.Ingin dia membantah tetapi bimbang dianggap meragui Quran. Mindsetnya yang mengatakan buah hatinya mempunyai ilmu setinggi langit itu menyebabkan dia semakin yakin dengan ‘fatwa-fatwa’ itu.
Siqah bukanlah kerja manusia.Pengaruh bukanlah kawalan manusia.Hati manusia tidak boleh dibeli dengan mata wang, kesetian tidak boleh diperdangkan dengan kemewahan.Semuanya hak mutlak Allah,Tuhan yang membolak balikkan hati manusia.Jika Dia menghendaki seseorang itu mulia,maka mulialah orang itu walaupun pada awalnya dia hanya seorang anak yatim piatu.Jika Dia menghendaki seseorang itu hina,maka hinalah orang itu di atas tahtanya sendiri.Semuanya bukan dengan tiba-tiba tetapi ada syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Nya yang diberi nama Sunnatullah.
Kepercayaan manusia terhadap seseorang itu akan datang bila dia mendekatkan diri dengan Tuhannya. Kesetiaan seseorang terhadapnya menjadi lebih solid pabila dia menyempurnakan apa yang dilafaznya.Inilah hukum yang ditetapkan Ilahi.
Makin hari,pengaruh Naim semakin jatuh.Kawan-kawan dan junior-juniornya semakin bosan dengannya.Sebab?Tiada. Jelas sekali soal hati,Dia yang punya.Hidup Naim juga menjadi tidak tentu hala.Dulu dia berbaju ketika mandi di kolah,kini tidak lagi.Pertimbangan akal menjadi semakin kurang,mungkin terlampau tebal kabus dosa yang menutupi hatinya.Siqahnya kian jatuh.Terkadang dia dimarahi oleh cikgu-cikgu kerana prestasinya yang kian merosot.
Dia merasakan tekanan semakin bertambah.Tiada lagi sakinah yang dianugerahkan kepadanya dulu.Tiada lagi senyuman tatkala kesusahan.Tiada lagi nasihat-nasihat penenang yang mampu diberi pabila adik-adik datang meminta nasihat.
Jika dulu dia mampu mengambil tugasan luar walaupun ketika peperiksaan bulanan dijalankan,kini tidak lagi.Bukan peperiksaan pun dia tidak dapat mengatur masa dengan baik.24 jam baginya tidak cukup.Masa untuk dia belajar,masa untuk dia berpersatuan dan masa untuk Nisa.Pernah dia berdoa meminta diberi 1 jam lebih tapi dia tidak sedar bahawa jika dia diberi 100 jam lebih pun,pasti tidak mencukupi.
Khairul merasa hairan dengan perubahan sikap kawan sebiliknya itu.Kadang-kadang tersenyum seorang diri,kadang-kadang masam dan kadang-kadang seperti bercakap seorang diri.Naim seakan-akan gila.Betul Naim gila,gila bayang.Panahan syaitan benar-benar telah menusuk ke dalam hatinya,membuat satu lohong iman di dalam hatinya.Khairul cuba bertanya mengapa dia seakan-akan berubah tapi dimarahnya Khairul, “kubur lain-lain,syurga lain-lain,neraka pun lain-lain!”
“Betul,sebab lain-lain la aku nak tanya ko.Mane la taw ko ade masalah,bimbang takut di sana pun ko ade masalah.”Ujar Khairul.
“Ko taw kan firman Allah, kuu anfusakum wa ahli kum naara?”Soal Naim.
“jagalah diri kamu dan ahli keluarga mu daripada api neraka..jadi?”Jawab Khairul.
“Jadi?!Aku ahli keluarga kau ke?!”Marah Naim lagi.
Khairul terdiam sedar bahawa ilmunya tidaklah setanding dengan Naim.Perasaan kesal timbul dalam hatinya atas tindakan sahabatnya sebentar tadi.Namun,atas dasar silatur rahmi kerana Allah,dia nekad untuk mengetahui punca Naim berubah. Baginya pokok tidak akan bergoyang jika beruk tiada di dalamnya.Walaubagaimanapun,Khairul tidaklah selicik Naim, dia buntu apabila memikirkan adakah tindakannya selari dengan Islam atau berserenjang dengan Islam.Lalu disampaikan isi hatinya kepada Ustaz Faidi, Mentornya.
“Er Ustaz,saya ada masalah nak bincang dengan ustaz.”Bagitahu Khairul.
“Ma?”Soal Ustaz balik.
“Ustaz,saya bimbang dengan Naim,teman sebilik saya.Perangainya seperti sudah berubah.Dia macam bukan dia..Er, tataw nak terang macamana..”Terang Khairul.
“Na’am,ana pun perasan perubahan pada Naim.Dia dah bukan macam dia yang dulu.Banyak perubahannya.”Tambah Ustaz.
“Saya rasa,ada yang disembunyikan olehnya Ustaz dan saya rasa,ada baiknya saya menyiasat..Bolehkah ustaz?”Soal Khairul.
“Dalam Islam,mengintai mencari kesalahan orang ini diistilahkan sebagai Al-Tajassus.Hukumnya asalnya haram tapi boleh berubah menjadi harus pabila diperlukan.Dan dalam keadaan ni,hukumnya harus.”Terang ustaz.
Penyiasatan bermula dan penyiasatan Khairul bertemu dengan jalan buntu.Tiada sebarang benda buruk yang dilakukan Naim.Namun,pabila Allah menghendaki yang gelap menjadi terang,dihilangkan bintang dan diganti dengan matahari. Sepandai-pandai tupai melompat,akhirnya jatuh juga ke tanah.Akhirnya surat yang disimpan selama ini dijumpai oleh Khairul ketika dia sedang membersihkan surau.Rupa-rupanya,surat-surat yang dihantar oleh Nisa’,selama ini disimpan di balik almari al-quran di hadapan tempat imam solat.Terkesima Khairul dibuatnya apatah lagi ketika membaca perkataan-perkataan yang telah berlaku evolusi,daripada ‘ana’, ‘anti’, kini ‘sayang’, ‘ayang’.Daripada ‘ukhwah Fillah’ kini ‘I luv U’.
Khairul tidak salah lagi,surat itu kepunyaan Naim.Tertera nama Naim di atas belah kiri surat, ‘Buat Naim ku sayang’. Dalam tidak sedar,Khairul menangis.Dia betul-betul sedih membaca surat-surat itu,bukan kerana Nisa yang dalam pemerhatiannya juga dirampas orang tetapi sedih bagi pihak Naim.Terngia-ngia di telinganya bacaan ayat 2 dan 3 surah As-Saf yang selalu dibaca oleh Naim ketika menjadi Imam Magrib.Mengenangkan maksud ayat-ayat tersebut yang secara ringkasnya membari maksud melarang orang beriman daripada memberi nasihat tentang apa yang mereka perbuatkan, Khairul terus menangis.
Dari luar surau,kelihatan Naim yang baru sahaja sampai di surau.Tanpa berfikir tentang benda lain,Naim terus memandang ke arah tempat penyimpanan ‘harta karun’nya itu.Terperanjat dia apabila mendapati Khairul sedang memegang ‘harta-harta karung’nya itu dan tanpa berfikir panjang,dia berlari ke arah Khairul.Sekali lagi dia melanggar prinsip yang diajar kepada orang-orang lain supaya menghormati rumah Allah,jangan berlari-lari di atasnya.Dia lupa bahawa dia pernah melarang kawan-kawannya yang bergurau di dalam rumah Allah,katanya bahawa berlari di atas rumah Allah seperti berlari di atas perut ibu sendiri yang sedang sarat mengandung.Entah benar,entah tidak.
Ditolaknya Khairul ketepi dan dirampasnya semua surat-surat yang dipegang oleh Khairul.
“Woi,ape ko buat ni?!!!”Marah Naim.
“Woi?Mana pergi bahasa mu wahai kawan?Mana pergi sopan santun mu wahai kawan?Mana pergi dirimu yang dulu wahai Naim?”Soal Khairul sambil mengesat air mata yang sedang mengalir.Naim terdiam.
“Rupanya,inilah masalah mu wahai kawan.Tiada ku sangka dirimu sedemikian,wahai kawan.Bagiku engkau lah model, engkaulah insan sempurna yang memancarkan sinar Islam ke sekolah ini.Kini kau sirna wahai kawan,kau mutiara yang kian sirna!”Marah Khairul.
“Ah,kau peduli ape!”Naim bersuara walaupun hatinya terkesan dengan kata-kata Khairul.
“Jujur aku tanya,kau couple Im?”Soal Khairul.
“Aku couple ke,aku tak couple ke,tu soal aku la.Dosa biar aku tanggung sendiri!Jangan risau la,aku takkan heret kau masuk neraka sama dengan aku!”Lantang sungguh Naim berbicara.Dia lupa di atas lantai rumah siapakah yang dia pijak sekarang.
Khairul berlalu dari tempat itu dengan penuh penyesalan.Ingin dia salahkan takdir kerana menemukan dia dengan seorang kawan yang hipokrit seperti Naim namun dia akur dengan qada’ dan qadar Ilahi.
Semasa mereka bekelahi sebentar tadi,mereka bukan berdua.Di balik tabir biru itu ada 3 pasang telinga yang mendengarnya secara tidak sengaja.3 orang pelajar junior perempuan baru sahaja selesai mendirikan solat sunat Dhuha mendengar setiap butir perkataan yang keluar daripada mulut mereka berdua.
Malang si Naim.3 orang pelajar itu bukanlah pelajar yang diam sifatnya.Dihebahkan berita Naim berpacaran ke setiap juzuk sekolah sehingga para cikgu pun tahu mengenainya.Ke mana sahaja Naim pergi,pasti ada mata-mata yang memandangnya dengan hujung-hujung mata dan sebaik sahaja Naim pergi,mulalah syaitan berpesta dengan dosa mengumpat.Bertambah malang bagi Naim,dia tidak tahu bahawa semua orang telah tahu dia berpacaran.Tazkirah yang seringkali ditunggu oleh semua pelajar kini dicemuh,dihina dan dikutuk oleh semua yang mendengarnya kecuali kekasih hatinya,Nisa.
Khairul,si sahabat setia ini tidak senang mendengar orang mengumpat sahabat sejatinya. Akhirnya dia berkeputusan untuk menyampaikan sendiri kepada Naim bahawa semua orang sedang mencelanya.
“Im,senanye..Sume orang da taw ko couple..”Bicara Khairul secara perlahan.
“Hah?!”Terkejut Naim.Apa yang ditakutinya kini menjadi realiti.
“Ko bagitaw orang?!!!!”Soal Naim.
“Eh,tak..Aku pun tak taw macamana bley..”
“Ah!! Inilah kawan! Kawan makan kawan! Aku tau dari dulu lagi ko dengki ngan aku, ko dengki ngan jawatan aku dapat!Aku taw kau sengaja nak jatuhkan aku!”Naim memotong dengan lajunya,melebihi had laju yang sepatutnya.
“Demi Allah..”
“Jangan main dengan sumpah!Berani sebut nama Allah dalam wat dosa,dasar…”Sekali lagi Naim memotong,laju benar susun katanya.
“Aku menyesal bagitahu kau,aku ingat kau la kawan aku yang sejati rupa-rupa..”
“Rupa-rupa apa?!Musuh?!”Naim marah lagi.
“Na’am!Musuh Allah,musuh agama Allah!Ko nasihat orang jangan bercouple,jangan zina hati, jangan itu,jangan ini tapi dalam masa sama kau buat!Ko lupa ayat-ayat surah As-Saf yang ko selalu baca tyme jadi Imam?Ko lupa?!Meh aku ingatkan ko! Wahai orang beriman jangan kau melarang apa yang engkau kerjakan,sungguh besar kemurkaan Allah pada engkau! Ya,pada engkau Naim!Allah memurkai mu dan layaknya aku membenci mu!” Balas Khairul dengan penuh perasaan kecewa.Lalu dia meninggalkan bilik dengan menarik tombol pintu dengan sekuat-kuatnya.
Keheningan dan kesunyian malam itu dipecahkan dengan dentuman pintu bilik khas,bilik Naim dan Khairul.Di sekolah itu mereka sahaja yang diberi keistimewaan untuk tinggal di bilik dan orang lain di dorm,memandangkan mereka ialah ketua dan penolong ketua pelajar di sekolah itu.Pelajar-pelajar senior yang mendengarnya keluar dengan berlari,hati mereka ingin benar mengetahui apa yang berlaku namun kelihatan hanya Khairul sedang berjalan menuju ke tandas.Berbeza pula dengan pelajar junior,mereka dengan lajunya menutup lampu dan berpura-pura tidur,bimbang nama mereka dipanggil untuk dijadikan ‘lauk’ para senior malam itu.
Kata-kata Khairul benar-benar menikam qalbu terus ke akal.Tersentak Naim buat seketika. Mimpi ngeri dalam hidupnya baru bermula.Tidak,dia baru sedar yang dia dalam mimpi ngeri. Tindakan segera wajib diambilnya jika tidak Siqahnya akan terus merudum jatuh menyembah bumi.Jika dia terus begini,tiada lagi ‘Abg Naim Si Budak Surau’ atau gelaran ‘Wali Naim’.Tiada lagi kesetiaan,tiada lagi kepatuhan dan tiada lagi insan yang akan menghormatinya menggunakan hati mereka.Apa yang ada hanya lakonan.Buah di luar, duri di dalam.
Dikuatkan hati,diringankan tangan untuk menulis surat terakhir buat kekasih hatinya. Tapi ternyata dia gagal.Semalaman dia tidak lena,pening memikirkan jalan penyelesaian yang pasti tiada jawapannya.Akibatnya,dia tertidur di dalam kelas.
“Naim,bangun!”Arah Cikgu Marlina,cikgu matematik tambahan yang terkenal dengan garang dan keceluparan mulutnya.
Naim terjaga dari lenanya dan terus berdiri.
“Apa dah jadi dengan awak ni?Dalam kelas tidur,luar kelas bercinta!”Marah Cikgu Marlina.
Awan hitam kini melitupi Naim,dia merasa tersangat malu.Bukan arang yang diconteng ke mukanya sekarang tetapi najis,najis manusia,manusia yang bernama Naim,najisnya sendiri. Tiada kata dapat dibalas,dia hanya tunduk terdiam.
Naim bijak dalam beragama tapi dia gagal dalam berpolitik.Dia tidak sedar akan tindakan untuk tunduk dan diam itu bukanlah satu tindakan yang betul dalam berpolitik.Tindakannya itu sepeti dia mengakui kesalahannya dan dalam erti kata lain,dia mengakui bahawa dia sedang bercinta.
Marah Cikgu Marlina tadi bukan sahaja menampar Naim tapi terbias juga kepada pasangannya, Nisa.Nisa tunduk,akur dengan kesilapannya.Kini,dia sedar bahawa dia telah menarik Naim ke lembah kebinasaan.Surat pertamanya,surat tanda terima kasih itu merupakan surat jemputan ke neraka.Dia sudah sedar segala-galanya.Surat,hadiah dan fatwa-fatwa Naim itu merupakan alatan-alatan yang dibuat oleh syaitan.Nampak seperti sesuai dengan syarak tapi penuh dengan unsur kemaksiatan,tidak dapat dilihat oleh mata kasar,hanya mata hati dapat mengesannya.
Cara yang terbaik untuk Nisa sekarang,menulis surat terakhir,surat tanda perpisahan, surat yang akan meniupkan kembali segala kebaikan dan menutup segala keburukan.Dengan nekad yang kuat di dalam hati,keyakinan yang tinggi terhadap Islam,Nisa memegang pen merah jambu kesayangannya dan mula menulis.
Salam sayang,
Sudah hampir 5 bulan kita bercouple,
Ayang percaya yang sayang sudah tahu isi hati ayang,
Ayang benar-benar menyintai sayang..
Sepenuh jiwa dan raga ayang..
Namun,ayang sedar satu benda,benda yang mungkin buat kita menangis,
Dalam kita asyik mengejar cinta Ilahi bersama-sama,kita telah balutinya dengan cinta yang penuh dengan kepalsuan.Cinta manusia yang tidak mempunyai dasar yang kukuh.Kita selesakan diri kita dengan menyatakan cinta kita berdasarkan iman tapi dengan iman itu kita melakukan maksiat.Benar kita tidak pernah berjumpa,berdating seperti remaja lain tapi maksiat bukan itu sahaja.
Ayang yakin dengan kata-kata sayang bahawa tiada hadis yang menyatakan zina hati tapi ayang baru perasan bahwa ayat la taqrabu zina itu menggunakan fail qaraba yakni perbuatan mendekatkan dengan hati.Maknanya,dengan hati pun tidak boleh dekati zina.
Ayang bukanlah membuat fatwa atau apa-apa ajaran tetapi itulah yang ayang percaya.Tindakan kita ini tidak lain tidak bukan,membersihkan najis dengan air kencing sendiri.Najis tidak bersih tetapi bertambah kotor,mengalir dan terus mengalir mengotori semua tempat.
Sayang..Ayang percaya pada jodoh.Jika kita dijodohkan bersama,Insya Allah,kita akan bersama.Tidak perlu bercouple atau berkenalan,jika Allah nak kita bersama,insya Allah kita bersama.
Percayalah,itu hak Allah.Dia boleh buat apa yang dia suka.Dia yang menghidupkan Isa tanpa bapa,menyejukkan api yang membakar nabi Ibrahim,memutuskan air penghalang nabi Musa dan menghidupkan Sam bin Nuh buat nabi Isa.Jika semua perkara ganjil itu Allah yang buat,apatah lagi soal jodoh yang merupakan soal kebiasaan.
Semoga apa yang kita bina selama ini diampuni Allah.
Ukhwah Fillah.
Nisa
Tertitis setitik dua air matanya di atas surat itu tapi cepat-cepat dilapkan supaya tulisan tidak hilang.Sengaja dia tidak mengambil kertas baru dan menulisnya kembali supaya Naim faham isyarat yang cuba diberinya.Hati Nisa tidak mahu tapi disebabkan imannya, agama didahulukan.Kemahuan ditolak ketepi walaupun perit menolaknya.
Surat keramat diletakkan di atas meja Naim,kali ini tiada lagi air laici dan tiada lagi choki-choki,surat semata-mata.Naim membacanya dan dia telah bersedia dengan keadaan ini.Tiada lagi air mata,tiada lagi tangisan tiada lagi kedukaan.Kisah cintanya jelas bukanlah cinta yang menghasilkan CINTA tapi cinta yang berpaksikan maksiat semata-mata.
Tangannya pantas mencari kertas dan pen untuk membalas surat terakhir ini.Tengah dia berfikir ayat-ayat cinta terakhir,hidayah Tuhan sampai.Cahaya yang akan menghilangkan segala titik hitam yang bertapak di permukaan hatinya.Cahaya yang akan membaca cinta ini kepada CINTA.
Dengan penuh yakin,dia mengoyak kertas yang ditulisnya tadi.Dia yakin,jika dia menulis surat balas,syaitan akan mencelah dan mengambil peluang lagi ke atasnya.Biarlah surat ini bergantung sebegini supaya dapat disambung di akhirat nanti.
sumber: http://azzariyat.com/blog/2009/08/02/cerpen-cintanaim-si-budak-agama/
senyuman dalam tangisan
Kadang2 terasa diri tersangat hipokrit..kononnya kalau org tanya nape menangis..senang je aku jawab..” mata aku memang selalu berair..cantikkan kan??” tapi orang tak tahu..sebenarnya saat tu aku menangis..airmata tu keluar kerana aku sedih bukannya suka2 keluar..sedih??selama aku hidup memang banyak la perkara sedih..takyah duk cita la..nanti aku nangis lagi..kalau sebelum ni aku rasa lucu je tajuk lagu shahir “tangisan dalam kebahagiaan”..dua perkara yang berbeza berada dalam satu keadaan..tapi skang ni itulah yang aku alami..disaat aku menangis aku juga terpaksa senyum..sengsaranya keadaan tu..Allah je yang tahu.. semakin lama kita hidup semakin banyak lak dugaan datang..dan semakin lemahnya aku..aku sepatutnya kuat..tapi tulah aku juga manusia ada saat kuat, dan ada saatnya aku melemah..perkara baru yang aku belajar hari ni..takda guna sayang dan lebih2kan sahabat dari kelaurga sendiri..sememangnya aku tak mengharap apa2 dari sahabat..tapi cukuplah mereka jadi terbaik..bukan untuk diri aku..tapi untuk mereka sendiri..aku tahu aku bukannya sesiapa untuk mereka..disini ada dedikasi sedikit untuk mereka yang bergelar sahabatku..
Sahabat maafkan aku kerana aku gagal untuk kesekian kalinya..gagal untuk kali kedua sememangnya lebih sakit daripada kegagalan yang pertama..untuk yang kali ini biarkan aku pergi..dan semoga diri kita sama2 bahagia dengan cara yang kita pilih..perginya aku bukan kerana aku bencikan dirimu mahupun tidak sayang padamu..tapi aku tidak mampu lagi melakukan yang terbaik untuk dirimu..aku lemah..sedangkan aku telah berjanji dengan diriku sendiri untuk menjadi kuat untuk dirimu..tapi aku tak mampu sahabat..tapi kau mesti sematkan didadamu sahabat bahawa aku takkan pernah berhenti untuk menyayangi dirimu..sekali kau menjadi sahabatku..sampai bila2 pun kau tetap sahabatku..sahabat aku sememangnya sangat menghargai dirimu..dirimu hadir disaat aku memerlukan seseorang..terima kasih sahabat..kenangan kita takkan pernah aku lupakan..
Maafkan aku sahabat andai sebetulnya sepanjang persahabatan kita..aku langsung tidak menyumbangkan apa2 untuk dirimu..maafkan aku juga seandainya aku telah membawamu ke jalan yang tidak diredhai allah..aku betul2 minta maaf..
Sahabat setelah keluarga sendiri mengkhianatiku..jadi mulai saat itu keluarga bukan lagi tmpat bercerita..tapi dirimu sahabat.tapi sekali lagi aku akan kehilanganmu..jadi pada siapa lagi????
Subscribe to:
Posts (Atom)